Serba-serbi Antre Tiket, Selfie Bareng Edy Rahmayadi dan Kunci yang Hilang

AFF Suzuki Cup 2016

Serba-serbi Antre Tiket, Selfie Bareng Edy Rahmayadi dan Kunci yang Hilang

Mercy Raya - Sepakbola
Selasa, 13 Des 2016 13:54 WIB
Foto: Mercy Raya/detikSport
Jakarta - Cerita perburuan tiket final Piala AFF 2016 bukan sekadar gagal dan berhasil. Ada kisah menarik lain soal selfie bareng Edy Rahmayadi dan nasib yang kelewat apes.

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, tak terlihat saat ribuan suporter 'menyerbu' Komando Garnisun Tetap I, Gambir, untuk membeli tiket final Piala AFF antara Indonesia dengan Thailand. Pria yang masih aktif di posisi Pangkostrad itu baru muncul setelah tiket ludes terjual.

Edy tiba-tiba saja muncul menuju halaman tempat di mana para suporter berkumpul. Ditemani Sekretaris Jenderal PSSI, Ade Wellington, serta sejumlah anggotanya, Edy berjalan menuju gerbang utama dari arah kantornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berseragam lengkap, Edy menyapa anggotanya yang tengah membersihkan area lokasi dari sampah dan sendal-sendal suporter yang tertinggal. Tiba di depan gerbang utama Markas--tempat ratusan suporter yang tidak kebagian tiket--Edy berbicara dengan dibatasi gerbang.

Menggunakan alat suara Toa, Edy sempat bersenda gurau soal gerbangnya yang kini sudah penyok bahkan hampir rubuh karena dorongan suporter. "Saya mengerti, kalian cinta bangsa ini. Tapi jangan gara-gara cinta bangsa, tempat ku kalian rusak semua," ucap Edy.

Edy sendiri sempat memberi pengarahan kepada suporter selama sekitar lima menit. Dia meminta untuk para suporter untuk kembali dan meminta mereka maklum karena tiket yang dijual menyesuaikan kapasitas stadion Pakansari, Cibinong.

Selama lima menit memberi pengerahan, Edy meminta anggotanya untuk membuka pintu gerbang markas, sebelum akhirnya dia menyalami para suporter. Bukan cuma bersalaman, Edy kemudian juga melayani keinginan beberapa pemuda yang hendak foto bersama dirinya.

Serba-serbi Antre Tiket, Selfie Bareng Edy Rahmayadi dan Kunci yang HilangFoto: Mercy Raya/detikSport


"Saya dari jauh, jarang-jarang foto. Ayo Pak foto bersama," celoteh salah satu suporter.

"Nah, harusnya pemain timnas kita tinggi-tinggi seperti ini," timpal Edy ketika berfoto bersama suporter berpostur tinggi. Setelah sekitar tiga menit ber-selfie ria. Edy pun kembali ke dalam menuju markasnya.

Saat beberapa orang suporter tak kebagian tiket sedikit terhibur karena bisa selfie-selfie, Ahmad dapat nasib nahas. Sudah tidak dapat tiket, dia juga kehilangan kunci motornya.

"Ini bongkar motor. Kunci saya hilang tadi. Tapi tukang parkirnya juga tidak tahu di mana. Saya datang sudah tidak ada," kata Ahmad, sembari membongkar motornya.

"Tidak dapat juga. Ya paling nnanti nonton di televisi saja lah," lanjut pria yang datang sejak pukul 07:00 WIB itu..

Ahmad, bersama tiga rekannya terus membongkar motor yang berada di parkiran liar di sekitar Markas Kostrad. Penjualan tiket laga final Piala AFF mulai dijual panitia pelaksana pukul 08.30 dan telah habis terjual pada pukul 11.00 WIB.

[Baca Juga: Untuk Suporter yang Tak Dapat Tiket, Edy Rahmayadi: Ada Layar Lebar dan Bakso Gratis di Pakansari]

Untuk diketahui, selama penjualan tiket berlangsung banyak motor yang telah terpakir di depan markas Kostrad. Setidaknya ada dia lokasi yang dijadikan tempat parkir liar dadakan. Pertama persis depan Markas, yang kedua di pinggir jalan ke arah Masjid Istiqal.

Sekali parkir, sang juru parkir mematok harga Rp 10 ribu. Itu pun dibayar di muka. "Ini sudah dari subuh sudah buat parkiran ini. Memang biasanya kalau ada acara pasti buat parkiran liar begini mbak," kata Ahmad, 45 tahun, sang juru parkir.

"Untungnya ya lumayan lah. Tapi kan bukan di sini saja. Saya bersama teman-teman saya juga yang lain, di depan sana dekat halte transJakarta," ujar dia.

"Tukang parkirnya tidak tahu kemana. Pas saya mau ambil motor, (kuncinya) sudah tidak ada. Ini saya lagi coba bongkar karena kuncinya hilang tadi," kata Ahmad.

(mcy/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads