"Ketika ngomongin Indonesia tidak bisa obyektif lagi. Menurut saya tahun ini adalah momennya, momen saat alam semesta sudah mulai tersenyum melihat kepemimpinan baru, yang menjadi lembaran baru, sehingga dikasih satu gelar baru untuk Indonesia dan mulai menjadi tahapan baru untuk pemimpin dan untuk ke depannya," ucap Valentino Simanjuntak.
Ditemui tak jauh dari Stadion Pakansari jelang laga Indonesia vs Thailand, presenter sepakbola yang pernah bikin heboh" dengan istilah "jebret!" saat melaporkan jalannya pertandingan itu tak menapik kalau Teerasil Danda dkk unggul dalam banyak hal dibanding Boaz Solossa dkk. Tapi dukungan penonton dan doa dari seluruh rakyat Indonesia diyakininya akan bisa mengubah peruntungan di atas lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi, lagi-lagi, football is not just about ball possession, football is not just about paper. Football adalah yang ada di atas rumput. Kalau sudah di atas rumput didukung pemain ke-12...."
"Terlebih lagi adalah doa. Karena kalau kita sudah kalah segalanya yang bisa menolong kita adalah doa. Seperti doa orang-orang pada Portugal yang anehnya bisa jadi juara Piala Eropa. Kenapa indonesia tidak? Begitu juga dengan Leicester (City)," lanjutnya.
Untuk prediksi skor laga yang akan dimulai pukul 19:00 WIB itu, cowok juga merupakan pengurus teras Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) ini berharap Indonesia bisa menang paling tidak 2-1. Namun jika mau aman, maka kemenangan 2-0 paling tidak harus didapat.
"Kalau lihat yang sudah di kualifikasi, kalau benernya menang 2-1 sudah sangat berarti buat indonesia. kalau idealnya paling enggak 2-0 lah. Di thailand yang penting seri, tapi di sini bisa menang."
"Negliat antusiasme yang gak berkurang buat penonton Timnas Indonesia meski prestasi kayak begini, terus juga keadaan kayak begini, ini menunjukkan bahwa sepakbola Indonesia sangat dicintai banyak orang. Tolonglah untuk orang-orang yang mengurusinya, jangan membuat cinta yang tak pernah surut ini kembali dikasih cobaan," pesannya mengakhiri perbincangan.
(din/fem)











































