PSIS Semarang secara tak terduga berhasil mengakhiri Seri 1 Liga 1 2021 di peringkat kedua. Laskar Mahesa Jenar mengumpulkan 12 poin dari enam kali bertanding.
Meski cuma tiga kali menang, PSIS cukup terbantu dengan catatan tak pernah kalah. Pada tiga laga lainnya mereka bermain imbang dengan mencetak 9 gol dan kebobolan 4 gol (+4).
Pelatih caretaker PSIS, Imran Nahumarury, punya andil dalam keberhasilan ini. Meski begitu ia merasa belum puas dengan penampilan timnya yang disebut belum maksimal lantaran situasi COVID-19.
Imran naik sebagai caretaker setelah cabutnya Dragan Djukanovic sesaat sebelum kick off Liga 1. Posisinya sebagai caretaker sempat diremehkan karena minim pengalaman.
Pelatih Persela Iwan Setiawan adalah salah satu yang meremehkan dengan menyebut Imran lebih cocok menjadi komentator ketimbang pelatih. Tanpa banyak bicara, Imran membungkam Iwan lewat kemenangan PSIS atas Persela dengan skor 1-0 pada pekan pertama Liga 1, 4 September 2021.
"PSIS awalnya nggak dipandang. Ini kompetisi seperti marathon, siapa yang bisa bertahan dia yang akan terus di kompetisi. Semua tim sama. Apalagi kan main bukan di homebase," kata Imran kepada wartawan, Senin (5/10/2021).
"Saya mengapresiasi kinerja pemain meski persiapan tidak seperti biasanya dan itu tidak hanya dialami PSIS. Kami salah satu tim yang persiapannya tidak ideal. Pencapaian saat menjadi terasa luar biasa."
"Tapi perlu teman-teman tahu ini bahwa perjalanan masih panjang, apapun bisa terjadi. Tapi saya yakin bahwa tim ini bisa berkembang dengan pemain muda dan senior. Saya sendiri belum puas karena performa di Piala Menpora belum terlihat," ucapnya.
Meski begitu, Imran melihat ada progress yang ditunjukkan anak-anak asuhnya dari pertandingan ke pertandingan. Terkait masalah fisik, ia menyebut sebagai hal wajar karena persiapan cuma digelar selama 2 minggu.
Di sisi lain, Imran merasa mustahil untuk mengangkat kondisi fisik pemain dalam situasi COVID-19 seperti sekarang. Ia pun memilih cara-cara alternatif agar PSIS tetap bisa kompetitif.
"PSIS itu ibarat mobil, pada pramusim (Piala Menpora 2021) itu kami mengisi bensin. Selama 2 minggu saya isi bensin untuk perjalanan jauh, dalam perjalanan (kompetisi) pekan kedua lalu ketiga, bensinnya mulai habis," tutur Imran.
"Nggak mungkin saya langsung angkat mereka. Penggantinya adalah nutrisi sebagai pengganti bahan bakar. Dan sekarang kami punya waktu untuk memperbaiki diri selama dua pekan sebelum Seri 2," ucap eks pemain Persija Jakarta itu.
(cas/krs)