Rabbani Tasnim Siddiq menjadi bintang kemenangan Timnas Indonesia U-19 atas Filipina. Pemain Borneo FC mencetak hat-trick dan 1 assist, Jumat (8/7/2022).
Timnas Indonesia U-19 menang 5-1 atas Filipina dalam matchday keempat Piala AFF U-19, di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Gol-gol Timnas Indonesia U-19 dicetak Rabbani (hat-trick), Alfriyanto Nico, dan Teuku Razzaa Fachrezi Azis. Sebiji gol Filipina dicetak Justin Lawrence Chan Frias.
Dengan keterlibatannya dalam empat gol Indonesia, Rabbani menjadi pahlawan Garuda Nusantara. Ia mencetak gol pembuka lewat titik putih pada menit ke-16, ia lalu menyumbang assist untuk Nico yang mencetak gol kedua Timnas Indonesia U-19 pada menit ke-28.
Rabbani lagi-lagi mencetak gol dari titik putih pada menit ke-42. Eksekusinya kembali tak bisa ditahan kiper Filipina Lance Jeter pada menit ke-42.
Sumbangan terakhir Rabbani adalah mencetak gol keempat Indonesia pada menit ke-50 lewat tandukannya menyambut tendangan sudut Frezy Al-hudaifi.
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong kemudian menarik keluar Rabbani untuk digantikan Teuku Razzaa Fachrezi Aziz pada menit ke-57. Sang pemain pengganti juga berkontribusi dengan mencetak gol kelima pada menit ke-71.
Kecemerlangan Rabbani menjadi pelipur lara buat Shin Tae-yong yang sempat mengeluhkan minimnya striker berkualitas di Indonesia. Setidaknya ia bisa menjadi solusi ketika pelatih asal Korea melakukan rotasi dengan menempatkan Hokky Caraka di bangku cadangan.
"Bersyukur karena tim menang, saya juga bersyukur cetak hat-trick. Ini berkat bantuan dari teman-teman, untuk laga tadi alhamdulillah cukup bagus semoga ke depannya lebih baik lagi," kata Rabbani saat memberikan keterangan seusai laga.
"Tentunya jadi motivasi buat saya bekerja keras dan meningkatkan kualitas, teman-teman yang lain juga begitu," ujarnya menanggapi pernyataan Shin Tae-yong soal Indonesia krisis striker.
Dua dari tiga gol Rabbani dicetak dari tendangan penalti. Tendangan pertama dilakukannya dengan ciamik dan menipu kiper lawan, sedang penalti keduanya bola ditendang kencang sehingga kiper tak berkutik.
"Persiapan atau trik khusus tidak ada, saya selalu mempersiapkan yang terjadi di lapangan, bisa penalti, set-piece, saya belajar dari youtube mengenai tendangan penalti," ucap pemain berusia 19 tahun itu.
Jika bisa merebut hati Shin Tae-yong, bukan tidak mungkin Rabbani akan menjadi pilihan utama ketimbang Hokky. Ia pun menegaskan mau memperjuangkan kemungkinan itu.
"Target pribadi ada, tapi tidak mau merusak tujuan-tujuan di tim. Saya mau tetap main sebagai tim, tidak mau egois, tetap bermain maksimal dan tim menang," ucapnya soal bersaing dengan Hokky.
Adapun Shin Tae-yong menyebut bahwa dirinya sengaja melakukan perubahan dalam susunan pemain utamanya. Selain Rabbani, pelatih asal juga menurunkan pemain lain sebagai starter. Salah satunya Zanadin Fariz.
"Memang hari ini saya mengubah starting eleven, itu sengaja untuk antisipasi laga berikutnya. Karena fisik pemain runtuh dan menurun," ucap Shin Tae-yong.
"Untuk posisi kiper memang berbeda dengan gelandang misalnya, jadi pasti akan meminimalisir pergantian kiper selama satu turnamen. Kiper adalah hal berbeda. Penting menjaga performa (kiper) selama turnamen, jadi akan jarang sekali diganti posisi kiper," kata eks Pelatih Korea di Piala Dunia 2018 itu.
Simak Video "Video: Emil Audero Main Bola Plastik Bareng Anak-anak di Lombok"
(ran/mrp)