Penyesalan Pelatih Arema FC soal Tragedi Kanjuruhan

Yanu Arifin - detikSepakbola
Senin, 03 Okt 2022 20:00 WIB
Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO
Malang -

Javier Roca menyesal betul atas Tragedi Kanjuruhan. Pelatih Arema FC itu mengaku hancur secara mental dan diselimuti perasaan bersalah.

Ratusan orang meregang nyawa usai pertandingan Arema vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB. Invasi suporter, yang protes usai Arema kalah 2-3, ditanggapi repesi aparat.

Gas air mata sampai disemprot petugas kepada suporter. Hal itu membuat kepanikan melanda, dan menyebabkan banyak penonton terinjak-injak saat berusaha keluar stadion.

Terkonfirmasi, menurut data kepolisian, sebanyak 125 orang tewas di stadion. Tragedi ini membuat seluruh dunia berduka.

Penyesalan mendalam atas peristiwa Tragedi Kanjuruhan dialami Javier Roca, pelatih Arema FC. Pria asal Chile itu menyesal gagal memenangkan laga.

"Saya hancur secara mental. Saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab," kata Javier Roca kepada media Spanyol, Cadena Ser.

"Hasil memerintahkan dan menentukan apa yang terjadi di akhir. Jika kami menang, ini tidak akan terjadi," katanya, merasa bersalah.

Javier Roca juga sempat menceritakan bagaimana ia melihat banyak korban berjatuhan. Sampai ia menyaksikan sendiri ada korban meninggal di pelukan pemain.

"Yang paling mengerikan saat korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter. Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," imbuhnya.

Pemerintah membuat Tim Gabungan Independen Pencari Fakta untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan. PSSI dan Kemenpora juga diminta Pemerintah bergerak cepat mengusut kejadian ini.



Simak Video "Video: Piala Presiden Akan Diikuti 6 Tim, Ada Port FC-Oxford United"

(yna/yna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork