Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari terpukul atas batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Ia pun berharap hal itu tak terjadi lagi di ajang-ajang olahraga berikutnya.
Status tuan rumah Indonesia dicabut oleh FIFA pada Rabu (29/3). Keputusan itu muncul setelah banyak penolakan dari berbagai elemen yang ada di Indonesia akan kehadiran Timnas U-20 Israel yang menjadi salah satu peserta.
Kendati FIFA dan Ketum PSSI Erick Thohir mengatakan bukan karena pertimbangan itu Indonesia diputuskan tak jadi tuan rumah, namun hal itu menjadi kekhawatiran bagi cabang-cabang olahraga lain yang akan menggelar event dunia, termasuk ANOC World Beach Games (AWBG) yang akan dilaksanakan di Bali pada Agustus mendatang.
"Kita semua merasa sedih, merasa kecewa, akhirnya tidak bisa menyaksikan anak Indonesia di Piala Dunia U-20 bertanding, untuk menciptakan suasana kebahagiaan dari keolahragaan sepakbola di Indonesia," kata Okto di Ritz Carlton, Pacific Place, Jumat (31/3/2023).
"Tetapi tentunya ini sebuah tantangan yang harus kita hadapi, sama-sama sadari, bahwa ini jangan sampai, ini telah menjadi preseden, dan jangan sampai terjadi lagi," ujarnya.
"Mudah-mudahan para stakeholder, para pengambil kebijakan, bisa melihat bahwa Indonesia terlalu besar untuk dikecilkan melalui olahraga. Olahraga harus tanpa politik, olahraga harus menjadi alat persatuan, bukan jadi alat pecah belah," Okto mempertegas.
Okto juga menyampaikan jika AWBG yang akan mempertandingkan 14 cabang olahraga masih terus berjalan, termasuk kualifikasinya hingga Juni mendatang.
"Persiapan AWBG masih berjalan, proses kualifikasi pun masih berjalan, tetapi banyak berita-berita yang saya terima, maupun ke website resmi dari ANOC WBG, tentunya semua kita hadapi dan sikapi, sebagai masukan, dan mudah-mudahan kita tetap dipercaya sebagai tuan rumah demi menggelar second AWBG."
"Dan juga siap menerima kedatangan 206 negara tamu yang akan hadir dalam kongres atau General Assembly dari Asosiasi Komite Nasional Olimpiade yang akan diselenggarakan di Indonesia," kata Okto.
AWBG merupakan multi-event olahraga pantai dan air paling prestisius yang diselenggarakan di Pulau Dewata, 5-12 Agustus 2023.
Ajang ini diikuti 1.500 atlet dan 1.400 ofisial yang berasal lebih dari 100 negara. Ini juga jadi ajang olahraga pantai dan air terbesar dengan hadirnya perwakilan dari 205 NOC serta 36 Internasional Federation di seluruh dunia.
Selain itu, para petinggi organisasi internasional olahraga juga akan hadir di antaranya pimpinan IOC, OCA, WADA, hingga CAS pada General Assembly yang digelar 13-15 Agustus di Bali.
(mcy/adp)