Ketua Umum PSSI Erick Thohir bakal mencari cara untuk melunasi utang "peninggalan" yang kabarnya mencapai Rp 100 miliar, tanpa menyalahkan pengurus sebelumnya. Ia juga akan menindak tegas jika ada penyelewengan.
Hal itu ditekankan Erick Thohir saat ditanyakan media bagaimana PSSI membayar utang yang berjumlah seratusan miliar tersebut.
"Ya, satu, ya, cari uang lagi. Habis bagaimana. Tapi kalau ada penyelewengan ya kita tindak. Saya tidak ragu-ragu kalau hal itu," kata Erick saat ditemui di Thamrin City, Jakarta, pada Jumat (7/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, persoalan utang "peninggalan" itu sebelumnya diungkap anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga hari Kamis (6/7) kemarin. Meskipun tak secara rinci memaparkan sumber utang tersebut, Arya menyebutkan nominal yang mencapai puluhan miliar sampai menyentuh angka Rp 100 miliar.
"Kami saat ini ditagih puluhan miliar. Tapi (kepengurusan) kami kan tidak punya utang. Sebelumnya ketika kami terima, tidak ada uang, yang ada adalah utang. Utangnya puluhan miliar. Sudah ada juga yang mengancam kami, menyomasi kami juga sudah ada," kata Arya saat itu di Stadion Madya.
Ditemui terpisah, Erick Thohir mengamini ketika ditanyakan soal kebenaran utang tersebut. Dugaannya, utang berasal dari berbagai tagihan dari kepengurusan lama.
"Kembali saya tidak mau menyalahkan kepengurusan lama. Tetapi saya ingin keuangannya tertata rapi supaya kepengurusan berikutnya pun bisa bikin planning jangka panjang," Erick menjelaskan.
"Ini kan yang namanya membuat program harus berkelanjutan tidak bisa sepotong-sepotong, saya tidak mau menuduh siapa-siapa dulu karena sejak awal saya minta diaudit, tetapi tagihan-tagihan sudah mulai terasa karena ada tagihan yang yang sebelum saya dilantik," ujarnya.
Baca juga: Erick Thohir Pimpin Komite Wasit PSSI |
Erick bahkan menyebutkan jika sebelumnya ia juga mendapatkan tagihan sebesar Rp 1,9 miliar untuk kegiatan training camp di sebuah negara.
"Ya, kita bayar, tapi kan sebenarnya pendanaan yang kemarin kita kumpulkan ini sebenarnya buat program (Timnas) saat ini. Salah satunya adalah AFF U-19 perempuan, kan perlu uang," sebut Erick,
"Lalu ada Tuan rumah AFC, training center U-17, mengirim tim keluar negeri, itu kan semua perlu uang. Jadi kalau dananya harus tersedot dari hal-hal yang tidak sesuai program kita pasti terganggu."
"Pembayaran gaji pelatih baru bisa dibayar kemarin. Karena kan dana yang terkumpul dibayar untuk bayar yang lalu (utang). Jadi ya kasian juga. Dan kita coba perbaiki. Tanpa menyalahkan siapa-siapa," dia menegaskan.