Lembaga Survei Indonesia merilis kepuasan kinerja Erick Thohir sebagai Ketum PSSI. Hasilnya sebanyak 71,4 persen responden menyatakan puas.
Survei dilakukan belum lama ini pada 3 - 9 Agustus dengan dua indikator awal menjadi pilihan buat responden. Dua pilihannya adalah: tahu atau tidak tahu bahwa Erick Thohir adalah Ketum PSSI.
Hasilnya menunjukkan bahwa 52 persen responden mengetahui bahwa Erick Thohir adalah pemimpin federasi. Sisanya yakni 48 persen tidak mengetahui Erick Thohir adalah Ketum PSSI.
Responden yang mengetahui Erick Thohir sebagai Ketum PSSI kemudian melanjutkan surveinya. Yakni diajukan pertanyaan puas atau tidak puas dengan kinerja Menteri BUMN itu di PSSI.
Dalam survei lanjutan ini indikator yang disediakan lebih banyak lagi. Mulai dari sangat puas, cukup puas, kurang puas, tidak puas, dan tidak tahu.
Mayoritas responden cukup puas dengan kinerja Erick Thohir memimpin PSSI yang mencapai 71,4 persen. Sementara itu, beberapa sangat puas dengan 17,3 persen.
Pada hasil survei kurang puas, hanya 8,6 persen dan tidak puas 0,3 persen. Ada pula 2,4 persen responden tidak memberikan pilihan.
"Ini sesuatu yang positif dan menjadi modal besar dalam upaya-upaya memperbaiki sepakbola Indonesia," kata Direktur LSI Djayadi Hanan saat paparan mengenai hasil survei nasional LSI Bertajuk "Sepak bola kita: Antara Masalah dan Prestasi", pada Minggu, (20/8/2023).
Menurut Djayadi Hanan, tingginya tingkat kepuasan masyarakat tidak lepas dari sejumlah terobosan dari Erick Thohir untuk memperbaiki sistem sepak bola nasional.
Salah satu Upaya Erick Thohir adalah melakukan audit keuangan dalam mewujudkan kepengurusan yang bersih, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
"93,9 persen responden yang tahu Erick melakukan audit keuangan PSSI mengaku setuju dengan langkah tersebut," ujar Djayadi.
Survei tersebut juga mendata inisiatif PSSI membentuk satgas anti pengaturan skor. Satgas itu diumumkan Erick Thohir bersama Kapolri Listyo Sigit pada awal kepemimpinannya di PSSI.
Diungkapkan Djayadi Hanan, 94,1 persen responden juga setuju dengan Upaya Erick Thohir membentuk satuan tugas (satgas) pemberantasan skor atau mafia bola.
Sebanyak 38,1 persen responden menilai pelaku mafia bola harus dihukum penjara, 29,5 persen lainnya ingin dilarang seumur hidup terlibat dalam sepak bola, 9,7 persen diberikan denda, 6,3 persen dibekukan sementara, dan 3,6 persen lainnya ingin adanya pembatalan gelar juara sebagai hukuman.
Kemudian sebanyak 27,1 persen responden berharap prestasi yang tinggi sepakbola di tingkat dunia, 20,3 persen responden menginginkan munculnya pemain-pemain berkualitas.
Lalu 14,9 persen responden ingin Erick Thohir memberantas praktik mafia bola, 11,7 persen responden ingin organisasi PSSI menjadi lebih profesional.
Simak Video "Video Prabowo Ingatkan Timnas Fokus Lawan Jepang, Meski Sudah Lolos"
(cas/pur)