Budi Sudarsono adalah penyerang tajam yang pernah dimiliki Indonesia di era 2000-an. Ia kenyang pengalaman main di level Asia bersama timnas dan klub.
Di masa keemasannya, Timnas Indonesia maupun klub Indonesia masih rutin berkompetisi di tingkat Asia. Garuda tampil di Piala Asia 2000, 2004, dan 2007.
Kebetulan Budi berkesempatan tampil dalam dua edisi Piala Asia tahun 2004 dan 2007. Dua gol disumbangkan Si Piton, julukan Budi, buat Timnas Indonesia; 1 gol ke gawang Qatar di Piala Asia 2004 dan 1 gol ke gawang Bahrain di Piala Asia 2007.
Sedangkan di level klub ada Persija Jakarta, PSM Makassar, Persik Kediri, Persebaya Surabaya, Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, dan Arema, yang merupakan klub-klub yang pernah mewakili Indonesia bertanding di Liga Champions Asia.
Dari tujuh klub itu, Budi pernah memperkuat empat tim yakni Persebaya, Persija, Persik, dan Sriwijaya. Ia pun berkesempatan tampil di Liga Champions Asia bersama Persija (2002), Persik (2007), dan Sriwijaya (2009).
Bersama Persija, Budi menyumbang satu gol kala Macan Kemayoran bertandang ke markas raksasa Jepang Kashima Antlers, Kashima Soccer Stadium. Tapi Persija kalah 1-4 dan langsung tersingkir.
Lima tahun berselang, Budi kembali mendapatkan tampil di pentas yang sama bersama Persik. Macan Putih masuk Grup E bersama Urawa Red Diamonds, Sydney FC, dan Shanghai Shenhua.
Pada laga perdana, Persik langsung mendapatkan tantangan berat dengan bertandang ke markas Urawa, Saitama Stadium. Persik yang menampilkan duet Cristian Gonzales-Budi di lini depan takluk 0-3 di Jepang.
Meski tidak lolos grup, Persik tampil cukup mengejutkan dengan meraup tujuh poin berkat dua kemenangan, sekali imbang, dan tiga kali kalah. Dua kemenangan diraih Persik dalam laga kandang atas Shanghai (1-0) dan Sydney FC (2-1).
Sementara satu hasil imbang diraih di partai kandang lainnya saat Persik secara mengejutkan Persik menahan Urawa 3-3. Dua gol disumbangkan Budi selama babak fase grup, masing-masing satu gol ke gawang Sydney dan Urawa.
Baca juga: Eks Timnas Indonesia Buka Akademi Sepakbola |
Dua tahun berselang Budi kembali tampil di ajang yang sama, kali ini bersama Sriwijaya FC. Untuk edisi 2009 ini, Budi gagal menyumbang gol.
Meski begitu, setidaknya ia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam kariernya. Bersama timnas maupun klub, Budi sering mendapatkan kesempatan tampil di level Asia, sebuah hal yang jarang didapatkan pemain Indonesia di masa kini.
Arema menjadi klub Indonesia terakhir yang tampil di Liga Champions Asia pada 2011. Karena kisruh sepakbola dalam negeri; dualisme federasi, hingga banned FIFA 2015, ranking klub Indonesia terus melorot.
Hasilnya, klub Indonesia tidak pernah lagi mendapatkan jatah otomatis ke Liga Champions Asia. Kini klub dalam negeri harus menjalani playoff dan terus menemui kegagalan sebagaimana dialami Persija Jakarta hingga Bali United sehingga harus puas hanya bisa main di level 2 yakni Piala AFC.
Sementara di level timnas, Indonesia baru tampil lagi di Piala Asia 2023 sejak terakhir kali mentas di 2007. Belum ada lagi pemain Indonesia yang bisa mendapatkan pengalaman di tingkat Asia seperti Budi Sudarsono.
[Wawancara Budi Sudarsono di halaman berikutnya]
(mro/bay)