Garuda Academy Digelar Setiap Tahun demi Lahirkan Figur-figur Berkualitas

Muhammad Robbani - detikSepakbola
Selasa, 19 Agu 2025 19:15 WIB
Foto: (dok 20Detik)
Jakarta -

PSSI bakal rutin menggelar seleksi Garuda Academy setiap tahun. Tujuannya adalah demi lahirnya figur-figur berkualitas yang bisa memajukan sepakbola.

Garuda Academy adalah program pendidikan strategis yang dirancang untuk mencetak generasi muda Indonesia sebagai pemimpin masa depan, terutama dalam manajemen olahraga. Para peserta yang mendaftarkan diri akan menjalani tahap pendidikan dan seleksi.

Dari total 105 peserta yang lolos, mereka akan melahap berbagai materi tentang industri olahraga dari CORE 1.0 hingga CORE 5.0. Dari setiap sesi CORE, akan ada peserta yang tersisih sehingga akan menyisakan beberapa peserta saja pada tahap akhir di CORE 5.0.

Para peserta tersisa di CORE 5.0 berkesempatan menjalani pendidikan di universitas ternama dunia. Selain itu beberapa dari mereka juga akan mendapat kesempatan menjalani program FIFA Master.

"Saya percaya bahwa sebuah organisasi itu bisa sustain atau bisa berjalan dengan baik kalau ada dua hal berjalan seiring, yakni pembangunan sistem yang kami sedang bangun dan leadership. Nah, leadership ini makanya di Garuda Academy kerja sama dengan FIFA-AFC untuk men-training dari 105 peserta yang akan turun menjadi 80 peserta, sekarang menuju 30 orang sampai 10 peserta," kata Erick Thohir dalam perbincangan bersama detikSport di d'Hattrick.

"Peserta yang terbaik ini akan kami sekolahkan di Universitas Olahraga terbaik atau mengikuti FIFA Masters kalau FIFA Master itu sebenarnya program, tapi kalau kita bisa ikut sekolah olahraga terbaik seperti Columbia atau semua di luar negeri itu bagus," ujarnya menambahkan.

"Dan Alhamdulillah kemarin tim kami saudari Ayu (Ayu Rahimainita) yang di bagian International Relations setelah 2 tahun membantu kami, sekarang diberi kesempatan menjadi orang pertama kita di FIFA. Dia dikontrak, saya baru tahu juga dikontrak (FIFA) 10 tahun. Saya tadi pikir dikontraknya 5 tahun biar bisa balik. Begitu 10 tahun lemas juga saya, berarti Garuda Academy ini mesti melahirkan figur-figur lain yang kita sekolahkan di Universitas Olahraga Besar gitu yang ada di mana-mana mau di New York, di LA, di Eropa, begitu loh," katanya lagi.

Erick Thohir percaya bahwa investasi sumber daya manusia merupakan bagian dari upaya yang harus dilakukan. Mimpinya adalah Indonesia akan punya pemimpin-pemimpin berkualitas yang bisa membangkitkan perkembangan sepakbola.

Untuk itu Erick Thohir ingin program Garuda Academy yang baru perdana digelar pada tahun 2025 ini untuk dilaksanakan secara rutin. Ia merencanakan menggelar program ini setiap tahun.

"Jadi ini yang kami dorong bagaimana kami ingin melahirkan juga new leadership. Dan alhamdulillah saya yakin yang 30 peserta lolos ke putaran berikutnya ini, wah merem ini orang-orang bagus semua. Apalagi nanti saat tersisa 10 peserta. Jadi ini yang kita harus perbaiki organisasi PSSI dan daerah. Biar di daerah juga diisi orang-orang yang mengerti bola. Terlepas kita berhubungan baik dengan politik daerah, berhubungan baik juga dengan pemerintah daerah. Kan yang lebih tahu mereka," ucap Erick Thohir.

"Saya nggak tahu di negara lain ada juga atau tidak. Tapi ini (Garuda Academy) produknya PSSI, dimana FIFA dan AFC mengapresiasi. Dan ini setiap tahun nanti akan melahirkan 10 sampai 5 orang. Bayangkan kalau tahun kedua, nanti tahun ketiga, empat, ada 20 orang, kan yang disekolahkan di luar negeri, bagus. Jangan terjebak di sentimental hanya itu-itu saja. Kita harus buka sebanyak banyaknya new leadership buat sepakbola Indonesia," tuturnya.




(aff/aff)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork