Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga berkomentar di tengah kasus pemain ilegal Timnas Malaysia. Naturalisasi pemain bukan urusan mudah.
Kata Arya, melakukan naturalisasi memerlukan ketelitian dalam mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Semua prosedur harus dijalani dengan benar agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
PSSI memang tengah gencar menaturalisasi pemain keturunan dalam beberapa tahun terakhir. Tidak semua prosesnya berjalan mulus, bahkan beberapa pemain memerlukan waktu bertahun-tahun.
"Tidak mudah melakukan naturalisasi karena kita sering kerja satset akhirnya dikira semua gampang," tulis Arya.
"Ada yang butuh waktu bertahun-tahun hanya untuk satu pemain, bahkan ada yang tidak bisa melakukannya walau punya kesempatan, karena memang bukan seperti membalikkan telapak tangan. Yuk kita kerja lagi untuk Merah-Putih," lanjutnya.
Tulisannya ini seolah mengomentari kasus yang tengah menimpa Federasi Sepakbola Malaysia (FAM). Badan sepakbola Malaysia itu disanksi FIFA karena dugaan pemalsuan dokumen naturalisasi.
Ada dugaan FAM mengakali aturan FIFA dalam menaturalisasi tujuh pemain untuk memperkuat Timnas Malaysia. Mereka disebut-sebut tidak punya darah keturunan Malaysia sama sekali dengan batas maksimal sampai kakek-nenek.
Tujuh pemain yang dimaksud itu antara adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Sanksi larangan bermain buat ketujuh pemain dijatuhkan FIFA dalam kurun waktu 12 bulan. Mereka juga harus membayar denda sebesar 2000 CHF (Franc Swiss) atau setara Rp41,7 juta. Sementara FAM juga harus membayar denda senilai 350 ribu CHF atau setara Rp7,3 miliar.
Simak Video "Video: Paripurna DPR Setuju Naturalisasi Miliano Jonathans-Mauro Zilstra"
(mro/nds)