Eddie Howe baru saja diresmikan sebagai manajer anyar Newcastle United. Penunjukan pria 43 tahun itu dinilai sebagai keputusan tepat sejauh ini.
Sejak resmi diakuisisi Konsorsium Arab Saudi bulan lalu dengan harga 300 juta Pound, Newcastle langsung menjadi klub terkaya di Inggris, dan dinilai siap menguasai kancah domestik di masa depan. Tak heran bila sejumlah nama besar mulai dikaitkan untuk melatih The Magpies.
Mulai dari Steven Gerrard, Antonio Conte, hingga Unai Emery pun masuk dalam bursa calon pelatih. Namun pada akhirnya, Howe yang masuk mengambil kursi kosong yang ditinggalkan Steve Bruce tersebut.
Dipilihnya Eddie Howe dinilai sebagai pilihan logis. Dengan kondisi saat ini, Newcastle memang tak menarik bagi para pelatih kelas kakap. Meski punya uang berlimpah, namun kualitas skuad dan posisi di klasemen jauh dari kata elite.
Martin Dúbravka dkk belum pernah menang di Liga Inggris musim ini, dan tengah berada di zona degradasi dengan baru mengumpulkan 5 poin, hasil dari 5 kali imbang dalam 11 laga yang sudah dilalui. Sisanya berakhir kekalahan.
Oleh sebab itu, dalam menyusun rencana besar menguasai sepakbola Inggris dan Eropa di masa depan, langkah paling awal adalah bertahan dulu di kasta tertinggi, baru kemudian membangun tim yang mampu bersaing di papan atas. Howe dipercaya menjadi sosok yang tepat.
Eddie Howe tak pernah melatih besar selama berkarier sebagai pelatih. Namun ia pernah menciptakan sejarah bersama Bournemouth, saat berhasil mengantar The Cherries promosi tiga kali, yang tadinya bermain di League Two (kasta empat) kemudian merasakan kerasnya Premier League selama 5 tahun.
Dalam catatan Sky Sports, Howe pernah merasakan tekanan yang gila saat melatih Bournemouth di League Two musim 2008/09. Howe yang masih 31 tahun diberi peringatan saat itu oleh pemilik klub, jika di musim tersebut Bournemouth terdegradasi, maka mereka terancam gulung tikar.
Bournemouth memang tengah dijerat masalah administrasi saat itu, bahkan memulai musim dengan nilai -17 akibat hukuman. Meski begitu, Howe mampu mengantar The Cherries lolos dari zona degradasi. Musim berikutnya, mereka malah berhasil promosi ke League One.
"Hanya orang gila yang mau mengambil pekerjaan itu (melatih Bournemouth)," ujar Mark McAdam dari Sky Sports News, yang pernah bekerja di Bournemouth bersama Howe.
"Segalanya tampak tak mendukung Eddie saat ia pertama kali menjadi manajer. Tapi dia malah sukses dengan cara yang luar biasa," sambungnya.
Kini, Eddie Howe dihadapkan dengan situasi sulit lainnya bersama Newcastle. Tapi dengan pengalaman yang ia punya, suporter jelas berharap ia bisa membalikkan situasi di St. James' Park, seperti yang ia lakukan dulu bersama Bournemouth.
(adp/ran)