Oleksandr Zinchenko kepingin ikut berperang membela Ukraina menghadapi serangan Rusia. Tapi ada satu hal yang membuat bek Manchester City itu urung berangkat.
Zinchenko dilanda kesedihan setelah Rusia menyerang tanah kelahirannya, Ukraina. Pemain 25 tahun itu sempat diistirahatkan Man City akhir pekan lalu dan ikut serta dalam demonstrasi menolak perang di Manchester.
Zinchenko kembali tampil saat Man City bersua Peterborough United di Piala FA, Rabu (2/3/2022). Dia mengenakan ban kapten dalam laga yang dimenangkan The Sky Blues 2-0.
Kendati sudah bermain lagi, Oleksandr Zinchenko tetap memikirkan perang di Ukraina. Dia mendapat banyak video kerusakan akibat serangan militer Rusia dan hal itu membuatnya semakin sedih.
"Saya menangis terus. Ini sudah berlangsung seminggu - saya tidak menghitungnya - bahkan air mata saya bercucuran ketika saya mengemudikan mobil dari tempat latihan," kata Zinchenko dalam wawancara dengan BBC Sport.
"Semuanya ada di kepala saya. Bayangkan tempat Anda dilahirkan, di mana Anda tumbuh kini hanya tersisa tanah kosong. Saya dapat menunjukkan kepada Anda satu juta gambar dan video dari setiap kota di negara saya yang mereka hancurkan," sambungnya.
"Ini adalah perang yang nyata. Apa yang mereka lakukan tidak dapat diterima. Kita harus menghentikan ini,".
Zinchenko sempat terpikirkan untuk kembali ke Ukraina dan ikut angkat senjata melawan Rusia. Dia membatalkan niatnya itu lantaran masih harus mengasuh keluarga, terutama anak perempuannya.
"Orang-orang di sana mengirimi saya fakta ... mereka kelaparan. Orang-orang hanya bertahan hidup, tidur di bawah tanah dan di bunker," ungkapnya.
"Saya akan jujur, jika bukan karena putri saya dan keluarga saya, saya akan berada di sana. Saya memang terlahir seperti itu. Saya tahu orang-orang dari negara saya, mentalitas mereka dan mereka semua berpikir persis sama,".
"Saya sangat bangga menjadi orang Ukraina dan saya akan selamanya seperti itu selama sisa hidup saya. Ketika Anda melihat orang-orang, bagaimana mereka berjuang untuk hidup mereka ... tidak ada kata-kata,".
"Saya tahu orang-orang, mentalitas orang-orang saya dari negara saya, mereka lebih suka mati, dan mereka akan mati. Namun mereka tidak akan menyerah," demikian kata Oleksandr Zinchenko.
Baca juga: Tangis Pilu Oleksandr Zinchenko |
(bay/krs)