Kekalahan 1-2 dialami Liverpool di kandang sendiri saat menjamu Leeds United. Hal itu menegaskan betapa si Merah bukanlah yang dulu lagi.
Di laga tersebut Liverpool ketinggalan duluan di menit keempat lewat gol Rodrygo, sebelum Mo Salah menyamakan skor 10 menit berselang.
The Reds kemudian berusaha keras membalikkan kedudukan. Sejumlah peluang pun dihasilkan, walaupun aksi-aksi Illan Meslier di bawah mistar gawang Leeds berhasil membuat skor bergeming.
Memasuki menit-menit akhir, justru Leeds yang menggebrak lewat gol Crysencio Summerville. Leeds menang 2-1, sedangkan Liverpool menelan kekalahan keduanya secara beruntun di Premier League.
Dengan tiga kekalahan dari lima laga terakhir Premier League, Liverpool kini tercecer di posisi kesembilan klasemen Liga Inggris.
Graeme Souness, kapten Liverpool era 1980-an, menyebut skuad the Reds saat ini tinggal menyisakan bayang-bayang kesuksesan musim-musim sebelumnya. Secara khusus ia menyoroti sektor tengah.
"Liverpool sudah jauh sekali dari performanya dalam beberapa tahun terakhir," kata Souness kepada Sky Sports.
"Mereka tak lagi main dengan intensitas yang sama. Liverpool, lini tengahnya, dulu biasa menjadikan tim lawan sebagai bulan-bulanan. Kini mereka yang jadi bulan-bulanan."
"Liverpool bukan lagi tim yang sudah kita lihat dalam lima tahun ke belakang. Mereka tak lagi punya intensitas yang sama. Mereka sudak tidak lagi kuat berlari," tuturnya.
Terkait lini tengah, Souness pun mengingatkan bahwa di awal musim ini Jürgen Klopp sebenarnya sudah pernah mengindikasikan pentingnya memperkuat sektor tersebut.
"Menurutku, ketika melihat lini tengahnya, ada Thiago 31, (Jordan) Henderson 31, Fabinho 29. Dan setelah itu ada (Naby) Keita yang 27, juga (Alex) Oxlade-Chamberlain yang absen dan berusia 29," ucap Souness.
"Di awal musim aku sudah katakan, lini tengah yang mereka punya saat ini bukan lagi lini tengah yang mampu meraih gelar juara bergengsi," sebutnya.
(krs/yna)