Richarlison mesti minta maaf kepada kompatriotnya, Gabriel Martinelli, karena mengabaikan ajakan tos. Selain itu Richarlison juga mendamprat Aaron Ramsdale.
Derby London Utara di Stadion Tottenham Hotspur, Minggu (15/1/203) berlangsung panas. Tottenham Hotspur akhirnya harus mengakui keunggulan Arsenal dengan skor 0-2 melalui gol bunuh diri kiper Hugo Lloris dan gol Martin Odegaard.
Richarlison, yang menjadi pemain cadangan Tottenham sempat terlibat perdebatan dengan Martinelli di babak kedua. Richarlison menuding penyerang Arsenal itu melakukan diving berkali-kali. Selanjutnya, Martinelli sepertinya ingin berbaikan dengan mengajak tos Richarlison jelang sepak pojok. Namun, ajakan tersebut hanya disambut dingin.
"Ketika itu ada pelanggaran yang akhirnya diberikan wasit, kami nyaris bergerak tapi menurutku itu bukan pelanggaran. Aku bilang kepada dia bahwa dia sering betul diving jadi aku tidak menjabat tangan dia," terang Richarlison kepada ESPN Brasil.
"Aku minta maaf kepada dia. Suka atau tidak suka, dia itu 'kan rekan setimku. Ini adalah bagian dari permainan, ini adalah sebuah derby, kami semua emosi tinggi," sambung pesepakbola Brasil itu.
"Dengan Gabriel, kami berdebat sedikit karena aku ingin terlibat dalam permainan. Dia akhirnya mendapat kartu kuning, dan aku bilang kepada dia, 'ayo, main ayo main'. Aku bilang kepada dia mereka terus membuat permainan berhenti, ini 'kan bagian dari permainan."
Ramsdale melakukan selebrasi provokatif ke arah tribune pendukung Arsenal dengan menjulurkan lidahnya lalu mencium logo klub di kausnya. Seorang suporter Tottenham yang kadung jengkel mencoba menendang kiper Inggris itu sebelum dicegah steward. Richarlison mengaku kesal dengan rivalnya itu.
"Apa yang sungguh-sungguh tidak kusukai adalah kiper mereka akan melakukan selebrasi di depan suporter kami. Itu 'kan seperti kurang ajar kepada fans kami. Dia 'kan punya fans sendiri, dia harusnya merayakannya dengan suporter mereka, bukannya berlagak manis dengan suporter kami," sungut Richarlison.
(rin/krs)