Fabinho Terjang Lawan dari Belakang, tapi Lolos dari Kartu Merah

Fabinho bisa dibilang beruntung karena tidak dikartu merah saat Liverpool disingkirkan Brighton di Piala FA. Fabinho menekel pemain lawan dari belakang.

Gelandang Brasil itu hanya menjadi pemain cadangan dalam laga tandang Liverpool ke Stadion American Express, Minggu (29/1/2023). Fabinho baru masuk pada tujuh menit terakhir untuk menggantikan Stefan Bajcetic.

Insiden itu sendiri terjadi menit ke-86 ketika skor masih 1-1. Fabinho tertangkap kamera televisi menerjang pergelangan kaki kanan penyerang Brighton Evan Ferguson.

Ferguson lantas tersungkur sembari meringis kesakitan. Sementara itu Fabinho hanya nyengir sambil mengangkat tangan kirinya. Gelandang Brasil itu mengisyaratkan sadar betul bahwa tekelnya itu tekel yang buruk.

Tekel Fabinho itu ditinjau VAR lebih dulu sebelum wasit David Coote mengganjar Fabinho hanya dengan kartu kuning. Keputusan tersebut membuat gusar sebagian fans, juga pundit.

"Sungguh tekel yang menjijikkan dari Fabinho kepada Ferguson. Seorang pemain yang tangguh melakukan tekel dari belakang kepada seorang pemain berusia 18 tahun seperti itu," sembur seorang penggemar @Cantona_Collars di Twitter.

"Ya, insiden itu seharusnya dikartu merah untuk Fabinho," timpal @PoorEPLreferees.

"Terus terang itu adalah sebuah tekel yang mengerikan. Padahal dia baru masuk semenit. Usir Fabinho dan kemudian kirim dia terbang ke Turki," gerutu @LFCLaurie.

Hal senada juga diungkapkan pundit sekaligus mantan pemain Brighton Glenn Murray. Dia tidak habis pikir dengan keputusan ofisial VAR.

"Saya tidak paham bagaimana VAR, Neil Swarbrick, tidak bisa melihat bahwa insiden itu mestinya dikartu merah. Bahkan si pemain sadar, bagaimana bisa mereka tidak melihatnya?" ceplos Murray kepada ITV.

Evan Ferguson tidak dapat meneruskan permainan sehingga harus digantikan Deniz Undav. Meski demikian, Ferguson tidaknya bisa tersenyum karena Brighton sukses menyingkirkan Liverpool usai menang dengan skor 2-1. Kaoru Mitoma menciptakan gol di injury time untuk mematahkan hati the Reds.