Ten Hag Enggak Sulit Tidur Kala Depak Ronaldo dari MU

Manajer Manchester United Erik ten Hag sudah membuat sejumlah keputusan besar termasuk menyingkirkan Cristiano Ronaldo. Ten Hag mengaku tak sampai sulit tidur.

Setelah MU menderita kekalahan di dua pertandingan pertama Liga Inggris, Ten Hag dengan berani mengirim Ronaldo ke bangku cadangan untuk laga melawan Liverpool. Padahal ketika itu Ronaldo berstatus sebagai top skor Setan Merah pada musim sebelumnya (24 gol), serta memiliki pengaruh kuat di kalangan publik Old Trafford.

Keputusan itu terbukti tepat karena MU berhasil meraih kemenangan beruntun, tapi si megabintang gerah lama-lama berada di bench. Ronaldo mulai bertingkah dengan menolak bermain sebagai pemain pengganti di laga Tottenham Hotspur sehingga Ten Hag mesti menjatuhi skorsing.

Puncak rasa frustrasi Cristiano Ronaldo terjadi dengan melakoni wawancara kontroversial bersama Piers Morgan. Pada prosesnya, Ten Hag dengan tegas memutuskan untuk mendepak Ronaldo secara permanen dari skuad MU yang berujung pemutusan kontrak lebih awal.

"Saya toh punya alasan-alasan saya. Alasan-alasan itu sangat jelas dan saya juga sudah tahu konsekuensinya. Itu bisa saja memiliki hasil yang negatif. Hal itu selalu mungkin di dalam sepakbola, tapi saya tidak khawatir. Saya juga tidur nyenyak, bahkan di malam-malam itu," sahut manajer berusia 53 tahun ini di Mirror.

"Saya harus mengambil keputusannya dalam kaitannya untuk memajukan klub dan tim. Itulah pekerjaan saya dan itu tanggung jawab yang saya punya, dan saya harus kukuh dengan keputusan-keputusan itu."

"Saya harus menghadapi konsekuensi-konsekuensinya dan dampak dari keputusan saya, tidak hanya dalam jangka pendek tapi juga jangka panjang," sambung mantan pembesut Ajax Amsterdam ini.

"Tentu saja, anda tidak selalu punya banyak waktu. Di dalam periode itu saya ingat kami punya 10 hari jadi saya bisa mempertimbangkan pilihan mana yang terbaik. Anda harus selalu berpikir secara strategis, tapi itu adalah pekerjaan saya dan tanggung jawab yang harus saya ambil," lugas Ten Hag.

Sejauh ini keputusan Ten Hag itu terbukti jitu karena Manchester United sedang dalam laju cemerlang. MU berhasil mengakhiri puasa gelar juara dengan memenangi Piala Liga Inggris, dan masih bertahan di tiga kompetisi lain: Premier League (3), Piala FA (perempatfinal), dan Liga Europa (babak 16 besar).