Kai Havertz mencetak gol kemenangan Arsenal atas Brentford. Manajer Brentford Thomas Frank menilai, Havertz tak seharusnya masih di atas lapangan karena diving.
Brentford mesti menerima kekalahan keempat dalam lima pertandingan terakhirnya di Premier League usai tumbang 1-2 di markas Arsenal. Declan Rice membuka keunggulan tim tuan rumah sebelum disamakan Yoane Wissa jelang turun minum.
Havertz muncul sebagai pahlawan the Gunners. Pemain internasional Jerman itu mencetak gol penentu di lima menit terakhir waktu normal untuk mendongkrak Arsenal ke puncak klasemen sementara, dengan keunggulan satu poin dari Liverpool dan dua poin dari Manchester City.
Sebuah insiden kontroversial melibatkan Kai Havertz pada 20 menit sebelumnya. Kai Havertz dituding melakukan diving saat berduel dengan Nathan Collins.
Havertz sendiri sudah mengantongi kartu kuning yang diterimanya di akhir babak pertama. Pemain-pemain Brentford seperti Ivan Toney dan Vitaly Janelt protes kepada wasit Rob Jones bahwa Havertz seharusnya mendapatkan kartu kuning lainnya (kartu merah). Frank juga percaya Havertz layak "diusir".
"Saya sesungguhnya berpikir, dan saya tidak akan pernah melakukan hal ini biasanya, tapi saya kira Havertz tidak seharusnya berada di atas lapangan ketika dia mencetak gol itu," sungut manajer asal Denmark itu kepada Sky Sports.
"Bagi saya, Havertz diving -- saat mengklaim penalti. Jika anda melihat insidennya lagi, itu sudah jelas. Mungkin sulit bagi wasit Rob, tapi hakim garisnya mestinya melihat kejadian itu, menurut pendapat saya, itu jelas," ceplos Frank.
(rin/yna)