Jamie Vardy pernah bermain di bawah arahan dua manajer asal Italia. Ini jadi modal Vardy untuk menaklukkan Serie A bersama Cremonese.
Setelah kontraknya tidak diperpanjang Leicester City yang degradasi akhir musim lalu, Vardy memilih untuk menerima pinangan Cremonese.
Di usia yang sudah menginjak 38 tahun, bermain di liga sekompetitif Serie A tidaklah mudah. Apalagi ada anggapan bahwa pemain asal Inggris Raya kerap kesulitan untuk bersaing di sana.
Belum lagi Serie A dikenal dengan sepakbola bertahannya yang bisa menyulitkan Vardy. Tapi, Vardy tidak merasa khawatir sama sekali soal itu.
Sebab, Vardy masih pede bisa berbicara banyak bersama Cremonese. Belum lagi Vardy pernah dilatih dua manajer asal Italia selama kariernya, Claudio Ranieri dan Enzo Maresca.
Bersama Ranieri, Vardy membawa Leicester juara Premier League 2015/2016. Sementara bersama Maresca, Vardy membantu Leicester promosi ke Premier League dua tahun lalu.
"Orang-orang bilang saya tidak akan bisa beradaptasi dengan Serie A dan saya tidak bisa mencetak 20 gol bersamanya. Tidak pernah ada kata telat untuk belajar," ujar Vardy di ESPN.
"Saya dapat sedikit masukan dari Ranieri. Saya tahu dia pasti banyak memuji saya di depan pelatih. Jadi saya berusaha tidak mengecewakannya."
Simak Video "Video: Chelsea Kalah 3-1 vs Bayern, Maresca Masih Happy"
(mrp/bay)