Klinsmann sukses kala menukangi timnas Jerman di Piala Dunia. Der Panzer dibawanya menggilas raksasa Amerika Latin, Argentina, di perempatfinal sebelum akhirnya kalah dari Italia di semifinal.
Maka, saat Klinsmann datang untuk melatih Bayern pada tanggal 1 Juli 2008, optimisme pun mengembang. Yang terjadi kemudian justru tak sesuai harapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelahnya performa memang membaik, tapi hasil buruk lagi-lagi dituai usai Bayern tersingkir dari DFB Pokal dan Liga Champions. Ini yang lantas menggiring keluar Klinsmann ke luar dari Allianz Arena.
Pasca Klinsmann, Jupp Heynckes digamit menjadi caretaker dan membawa Bayern finis di tangga kedua klasemen. Untuk 'Die Roten' yang sudah meraih 20 gelar sejak format Bundesliga dipakai --unggul jauh dari peraih terbanyak kedua Borussia Monchengladbach yang baru lima kali juara Bundesliga-- hasil ini jelas tak cukup.
Musim berganti, optimisme kini muncul lagi seiring dengan datangnya Van Gaal. Dia diharapkan bakal memberi warna baru itu sudah menunjukkan sedikit potensi tim racikannya saat membawa Bayern menggasak raksasa Italia AC Milan 4-1 di laga pra-musim.
Van Gaal sendiri pada satu periode sempat dikritik sejumlah kalangan sebagai pelatih yang terlalu terobsesi dengan serangan dan mengabaikan pertahanan. Boleh jadi penilaian itu juga didasarkan karena Van Gaal berasal dari Belanda, negara asal strategi Total Football.
Akan tetapi itu ditepis Van Gaal dengan membawa klubnya musim lalu, AZ Alkmaar, ke tahta juara Eredivisie dengan catatan paling sedikit kebobolan, plus tim terproduktif kedua. Bukan capaian sembarangan mengingat AZ sebelumnya baru satu kali juara Eredivisie dan baru pertama kali ini lolos ke Liga Champions.
Sekarang hasil polesan tangan Van Gaal pun dinantikan di Bayern. Untuk itu, dia dibekali materi kelas satu seperti Miroslav Klose, Phillip Lahm, Luca Toni, Franck Ribery dan Bastian Schweinsteiger.
Itu masih ditambah dengan pembelian musim panas ini seperti Pemain Sepakbola Terbaik Jerman Tahun 2007 Mario Gomez yang direkrut dari VfB Stuttgart. Selain itu juga ada Anatoliy Tymoshchuk, Ivica Olic, Alexander Baumjohann, Danijel Pranjic dan Edson Braafheid.
The Bavarians memang tak lagi diperkuat Ze Roberto, Lucio, Lukas Podolski dan Tim Borowski musim depan. Tapi rasanya kekuatan yang ada saat ini cukup untuk bisa memenuhi ambisi tinggi klub raksasa Jerman tersebut.
"Kami tak boleh kehilangan titel Bundesliga lagi, atau (kembali gagal) di DFB-Pokal. (Mencapai) perempatfinal (Liga Champions) juga akan terbilang lumayan sukses," tegas Lahm medio Juli lalu seperti dikutip Soccernet.
Van Gaal memang masih harus menghadapi problema spekulasi masa depan Ribery. Namun, apapun hasilnya nanti Van Gaal dan Bayern jelas tak mau itu jadi penghambat kesuksesan.
"Ke manapun aku pergi, aku sudah menorehkan sejarah dan aku ingin mengulanginya lagi," seru si pelatih yang juga pernah mempersembahkan dua gelar juara Liga Spanyol dan satu titel Copa del Rey untuk Barcelona itu.
Akan sukses? Kita tunggu saja bagaimana hasil racikan Meneer Van Gaal ini di Bayern semusim ke depan. (krs/a2s)