Di dunia sepakbola global, nama St Pauli boleh jadi tak terlalu ramah di telinga. Toh klub yang berdiri 105 tahun lalu itu memang bukan langganan Bundesliga. Saat ini pun St Pauli tampil di 2. Bundesliga, kompetisi level kedua di liga Jerman.
Akan tetapi, klub yang bermarkas di St Pauli, Hamburg, itu tetap punya reputasi "beda". Lihat saja simbol tengkorak kepala dan tulang-belulang ala perompak yang menjadi salah satu ciri tim berjuluk Freibeuter der Liga (Bajak Laut Liga) tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[MALTE CHRISTIANS/DPA/AFP]
Nah, St Pauli kini juga menjadi bahan pembicaraan setelah memasang dua sarang lebah di stadion Millerntor yang jadi markasnya, dan menghasilkan madunya sendiri. Tindakan itu diharap bakal meningkatkan kepedulian terhadap menurunnya populasi lebah.
Madu yang dihasilkan itu sendiri akan disebut Ewaldbienenhonig, sebuah permainan kata-kata dari pelatih Ewald Lienen yang kini menangani St Pauli dan 'Bienen' (lebah).
"Lebah-lebah akan mendapat asupan makan dalam radius 3 kilometer. Saya harap penduduk sekitar akan menyusun balkonnya agar 'ramah lebah'. Klub-klub lain punya balkon untuk merayakan gelar juara dan kami punya balkon untuk lebah-lebah," ucap Managing Director St Pauli Andreas Rettig seperti dikutip Reuters.
(krs/mfi)