Musim ini, Bundesliga sudah menerapkan penggunaan VAR. Hal itu sekaligus menjadi ujicoba FIFA sebelum menerapkannya di Piala Dunia Rusia tahun depan.
Namun penggunaan VAR rupanya mendapat kritikan. Dikutip dari Daily Mail, para pihak yang berkepentingan dianggap tidak kredibel untuk menjalankan tugas memantau pertandingan dari video lalu membuat keputusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan sehari berselang, kepala sistem VAR Hellmut Krug, dicopot dari jabatannya. Surat kabar Bild mengklaim, pensiunan wasit Jerman itu telah memengaruhi keputusan penalti yang menguntungkan Schalke, tim jagoannya, saat bermain imbang 1-1 dengan Wolfburg bulan lalu.
Krug sudah membantah tudingannya. Namun Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB) memutuskan mencopotnya dan menunjuk Lutz Michael Froehlich sebagai kepala sistem VAR yang baru.
Froehlich pun berjanji membuat sistem VAR berjalan lebih transparan. "Bagi saya, penting bahwa wasit bisa menjaga peran tanggung jawabnya di lapangan dan juga ke para pemain, sama halnya dengan para penonton, sehingga kita bisa mempercayainya," Froehlich menegaskan.
Di kalangan klub, VAR sendiri masih pro kontra. Direktur olahraga Borussia Moenchengladbach, Max Eberl, misalnya, ia meminta VAR bisa mengambil porsi lebih besar dari si wasit itu sendiri di lapangan.
Sementara pelatih Bayern Munich, Jupp Heynckess, justru meminta penggunaan VAR dibatasi agar tidak terlalu merecoki pertandingan sepakbola itu sendiri.
Tak cuma di Jerman, di Italia pun VAR mendapat kecaman. Para pemain dan pelatih meminta penggunaan VAR di kompetisi Serie A ditinjau ulang.
(cas/mfi)











































