Hopp Dibenci karena Sepakbola, Dipuji karena Vaksin Virus Corona

Hopp Dibenci karena Sepakbola, Dipuji karena Vaksin Virus Corona

Putra Rusdi K - Sepakbola
Selasa, 17 Mar 2020 18:40 WIB
Co-founder of German software company SAP and chief financial backer of German first division Bundesliga football club TSG Hoffenheim Dietmar Hopp (2ndL) and Bayern Munichs CEO Karl-Heinz Rummenigge applaud  on the pitch after the suspension of the German first division Bundesliga football match Hoffenheim v Bayern Munich on February 29, 2020 in Sinsheim. (Photo by Daniel ROLAND / AFP) / DFL REGULATIONS PROHIBIT ANY USE OF PHOTOGRAPHS AS IMAGE SEQUENCES AND/OR QUASI-VIDEO
Dietmar Hopp kini tengah mengembangkan vaksin untuk Virus Corona (Foto: AFP/DANIEL ROLAND)
Sinheim -

Dietmar Hopp menjadi sosok yang dibenci oleh banyak fan sepakbola di Jerman. Namun, pandangan buruk ini bisa saja sirna usai ia kembangkan vaksin Virus Corona.

Hopp adalah Billioner yang di benci oleh para fan tim-tim Bundesliga. Ia dianggap merusak tradisi sepakbola Jerman usai menjadi pemegang saham penuh TSG Hoffenheim.

Di Jerman ada aturan 50+1 yang melarang suatu klub dimiliki sepenuhnya oleh investor swasta. Hopp dengan Hoffenheim-nya menjadi salah satu klub yang mendapat pengecualian dari aturan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini membuat Hopp kerap kali menjadi sasaran hujatan dari pendukung lawan saat Hoffenheim bermain. Terakhir saat Hoffenheim menghadapi Bayern Munich, suporter Die Roten menghujat Hopp dengan kata-kata yang tak pantas sehingga laga tersebut beberapa kali harus dihentikan wasit.

Pandangan buruk banyak pihak terhadap Hopp tersebut kini berpeluang untuk berubah. Ini terjadi karena perusahaan milik Hopp, CureVac, tengah mengembangkan vaksin Virus Corona.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari AS, koran Jerman, Welt am Sontag, melaporkan bahwa Prisiden Amerika, Donald Trump, bahkan siap mengeluarkan dana besar untuk mendapat akses penelitian dari CureVac ini. Ia juga disinyalir ingin vaksin tersebut hanya dibuat untuk Amerika Serikat saja.

Tawaran Trump ini sepertinya bakal ditolak oleh Hopp. Pria 79 tahun tersebut menegaskan bahwa penelitian ini tak akan dijual karena diperuntukan untuk semua orang di seluruh dunia.

"Ini untuk membantu orang tidak hanya secara regional tetapi juga sebagai bentuk solidaritas untuk seluruh dunia," ujar Hopp dikutip dari AS.

Sikap Hopp tersebut mendapat apresiasi dari Menteri Ekonomi Jerman, Peter Altmaier. Menurutnya, CureVac membuat satu langkah ke depan dalam pertempuran melawan Virus Corona.

"Ini adalah keputusan besar dari manajemen perusahaan. Dengan keputusan untuk menawarkan vaksin ke seluruh dunia, mereka mempertegas langkah dalam perang melawan krisis ini. Jerman tidak untuk dijual," tegas Altmaier.




(pur/aff)

Hide Ads