Willkommen, Luca Toni

Willkommen, Luca Toni

- Sepakbola
Kamis, 31 Mei 2007 09:16 WIB
Munich - Setelah usianya menginjak kepala tiga Luca Toni akhirnya bisa berkarir di luar negerinya dan memperkuat klub besar. Bersama Bayern Munich ia menghadapi tantangan baru.Tempat baru, budaya baru, dan orang-orang baru tentu hal-hal yang bakal ditemui Toni di Jerman, setelah ia memutuskan meninggalkan Fiorentina dan menandatangani kontrak empat tahun dengan Bayern.Dalam kapasitasnya sebagai pemain bola, gaya permainan yang berbeda pun akan dihadapinya karena sepakbola Jerman tidaklah sama dengan Italia. Di sinilah daya tahan, daya adaptasi, dan kemampuan teknis Toni ditantang.Di Italia, sampai bergabung Fiorentina pada musim panas 2005, Toni relatif berada di kelas medioker. Walaupun talenta hebatnya tercium sejak lama, namun pria setinggi 193 cm itu tak pernah bermain di klub elit. Delapan klub lain yang pernah ia bela adalah Modena, Empoli, Fiorenzuola, Lodigiani, Treviso, Vicenza, Brescia, dan Palermo.Bersama timnas Italia Toni baru melakoni debutnya di usia 27 tahun, tepatnya pada 19 Agustus 2004, saat Italia ber-friendly game melawan Islandia. Sebulan kemudian ia mencetak gol internasional pertamanya. Posisinya sebagai starter bahkan baru didapat sekitar satu tahun kemudian. Namun Fiorentina mengubah keberuntungan dan reputasi Toni. Di musim 2005/2006, setelah digaet dari Palermo, ia menjelma sebagai monster di kotak penalti lawan. Sederet rekor langsung ia ukir di Artemio Franchi.Di akhir kompetisi Toni mengemas 31 gol, yang membuatnya meraih gelar capocannonieri alias topskor. Itulah kali pertama sejak 1958/1959 ada seorang pemain mampu mendulang 30 gol atau lebih di Liga Italia. Lebih spesifik, rekor tersebut baru dicapai lagi oleh seorang pemain lokal setelah 1933/1934. Toni juga mematahkan rekor gol terbanyak Fiorentina dalam satu musim, yang dipegang striker legendaris Gabriel Batistuta dengan 26 gol.Ketajaman Toni membuatnya dipercaya sebagai penyerang utama skuad Azzuri di Piala Dunia 2006. Sumbangan dua golnya membantu timnya tampil sebagai juara.Musim lalu performa Toni tetap bagus. Sayang, ia sering dibekap cedera. Paling tidak, 16 gol yang ia cetak membantu La Viola lolos ke Piala UEFA musim depan, walaupun terkena penalti 15 poin dari skandal Calciopoli.Toni kini telah mengucap Arrivederci pada Italia dan Jerman memberinya sambutan Willkommen. Publik Allianz Arena ingin menyaksikan dari dekat bomber haus gol yang dihargai 7,5 juta poundsterling itu oleh Hollywood FC. Secara teknis, skil Toni tentu tidak diragukan. Namun ia juga butuh perjuangan dan keberuntungan untuk meraih sukses di negeri orang. Tantangan paling nyata yang langsung ia hadapi adalah persaingan interen dengan empat penyerang top lain di skuad Ottmar Hitzfeld, yaitu Roy Makaay, Lukas Podolski, Roque Santa Cruz, dan Jan Schlaudraff, yang baru digaet dari Alemannia Aachen. (a2s/ian)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads