Ancelotti: Pemecatan Bayern Paling Kejam Dalam Karier Saya!

Ancelotti: Pemecatan Bayern Paling Kejam Dalam Karier Saya!

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Jumat, 26 Sep 2025 07:20 WIB
MUNICH, GERMANY - APRIL 30: Head Coach Carlo Ancelotti of Real Madrid looks on during the UEFA Champions League semi-final first leg match between FC Bayern MΓΌnchen and Real Madrid at Allianz Arena on April 30, 2024 in Munich, Germany. (Photo by Kevin Voigt/Getty Images)
Carlo Ancelotti menceritakan pemecatannya dari pelatih Bayern Munich. (Foto: Getty Images/Kevin Voigt)
Jakarta -

Di sepanjang kariernya melatih, Carlo Ancelotti dipecat berkali-kali. Namun, Ancelotti menganggap pemecatannya sebagai pelatih Bayern Munich yang paling kejam.

Italiano berusia 66 tahun itu bisa dibilang sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah sepakbola. Ancelotti sudah melakoni lebih dari tiga dekade karier yang sukses dengan membesut klub-klub top seperti Juventus, AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain, Real Madrid, Bayern, dan Napoli.

Sementara itu, Ancelotti menghabiskan hanya sekitar setahun melatih Bayern di antara 2016-2017. Selama 60 pertandingan menangani Manuel Neuer dkk, Ancelotti memenangi 43 pertandingan, dan hanya sembilan kali kalah di semua kompetisi. Die Roten pun diantar Ancelotti memenangi Bundesliga di musim pertamanya ditambah dua Piala Super Jerman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, kekalahan 0-3 di kandang PSG dalam fase grup Liga Champions 2017/18 menandai penampilan terakhir Carlo Ancelotti di dug out Bayern. Willy Sagnol ditunjuk sebagai pelatih sementara, sebelum Die Roten mempekerjakan pelatih legendaris Jupp Heynckes sampai akhir musim. Sedangkan Ancelotti pulang kampung untuk melatih Napoli.

ADVERTISEMENT

BILD mengutip buku Ancelotti yang segera dirilis. Berjudul "How to Win the Champions League", Ancelotti mengkritik Bayern sembari mengungkapkan alasan-alasan di balik pemecatannya.

"Kemudian, di akhir September, kami bertandang ke mantan klub saya. Melawan Pari Saint-Germain, saya memutuskan untuk mengabaikan pemain sayap kami yang sudah tua dan membiarkan para pemain bertahan kami maju lebih jauh, sementara kami fokus pada serangan dari tengah. Itu adalah sebuah kesalahan. Keseimbangan tim kurang baik, dan mereka mampu mengganggu kami dengan serangan balik mereka. Mereka mencetak gol pertama mereka di menit kedua. Skor akhir 3-0 adalah kekalahan terburuk Bayern di kompetisi ini dalam 21 tahun," kata dia.

"Sehari setelah pertandingan, direksi klub bertemu dan menyimpulkan bahwa sayalah masalahnya. 'Performa tim kami sejak awal musim belum memenuhi harapan kami,' kata [Karl-Heinz] Rummenigge. Pertandingan di Paris jelas menunjukkan bahwa kami harus mengambil tindakan.'"

"Saya telah dipecat empat kali oleh klub-klub besar: Juventus, Chelsea, Real Madrid, dan Bayern Muenchen. Ini menunjukkan bahwa tidak perlu presiden yang aneh atau pemilik yang tidak dapat diprediksi untuk membuat Anda dipecat. Pemegang saham perusahaan juga bisa melakukan itu," kata pelatih yang kini menangani Brasil itu.

"Itu adalah pemecatan paling kejam sepanjang karier saya. Setelah kepergian saya, mereka mencapai semifinal Liga Champions dan tersingkir oleh - coba tebak! - Real Madrid," Carlo Ancelotti mengungkapkan.




(rin/rin)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads