Jesus Navas, Mimpi Buruk yang Dipuja Madrid

Jelang Madrid vs Sevilla

Jesus Navas, Mimpi Buruk yang Dipuja Madrid

- Sepakbola
Jumat, 05 Mar 2010 05:00 WIB
Madrid - Jelang laga Real Madrid vs Sevilla, nama Gonzalo Jesus Navas menjadi salah satu pusat perhatian. Ia menjadi pemain yang merupakan mimpi buruk sekaligus pemain yang dipuja oleh Si Putih.

Gonzalo Jesus Navas memang bukan mesin gol Sevilla. Sejauh ini pria kelahiran 21 November 1985 itu baru mencetak tiga gol di kancah La Liga dari 23 kali penampilannya.

Namun Navas merupakan pengumpan handal yang dimiliki tim asal Andalusia tersebut. Hingga saat ini Navas sudah mengemas tujuh assists.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Madrid, Navas bisa dikatakan sebagai momok. Di bentrok pertama, pemain bernomor punggung tujuh itu mencetak satu gol yang mengantarkan Sevilla mengatasi Los Blancos 2-1.

Tak hanya mencetak gol, namun umpan-umpan Navas terus menghadirkan teror bagi pertahanan tim ibukota Spanyol itu.

Navas memang momok bagi Madrid. Namun itu tidak membuat El Real membencinya. Justru sebaliknya, kubu Santiago Bernabeu memujanya.

"Franck Ribery merupakan pemain yang hebat. Namun bila saya harus memilih antara Ribery atau Jesus Navas sebagai pemain Real Madrid, saya akan memilih Navas yang luar biasa," demikian tukas bek Madrid Sergio Ramos seperti dikutip dari Soccernet.

Ramos bukan satu-satunya pihak yang memuja Navas. Media-media di ibukota Spanyol juga turut "memujanya", dengan gencar memberitakan bahwa sang gelandang bakal hijrah ke Santiago Bernabeu. Sebuah tindakan yang membuat presiden Sevilla Jose Maria del Nido berang.

Apa jawaban Navas soal segala rumor itu? "Minat Madrid kepada saya sungguh menarik. Namun saat ini segalanya berjalan dengan baik di sini," tukas sang pemain kepada AS.

Bisa jadi Navas tak ingin bicara terlalu banyak lewat kata-kata. Ia ingin berbicara melalui penampilannya di Santiago Bernabeu akhir pekan ini.


Foto: Jesus Navas ketika merobek gawang Real Madrid di pertemuan pertama, 4 Oktober 2009. Sevilla menang 2-1 (Reuters)

(nar/arp)

Hide Ads