Luis Enrique: Pengkhianat Madrid yang Jadi Idola Barcelona

Luis Enrique: Pengkhianat Madrid yang Jadi Idola Barcelona

- Sepakbola
Kamis, 23 Okt 2014 15:18 WIB
Miguel Ruiz/FC Barcelona via Getty Images
Jakarta -

Dalam 40 tahun terakhir Luis Enrique jadi satu-satunya pemain yang pindah langsung dari Real Madrid ke Barcelona. Dia dicap pengkhianat oleh publik Santiago Bernabeu namun jadi idola di Camp Nou.

Enrique adalah salah satu kisah di antara banyak cerita yang muncul di seputar El Clasico. Dia menjadi salah satu dari 33 pemain yang pernah memperkuat Barcelona dan Real Madrid sepanjang 112 tahun sejarah panas persaingan dua klub terbesar di Spanyol itu.

Dari 33 pemain yang pernah memperkuat El Real dan The Catalans tersebut cuma 20 nama yang berpindah langsung. Sementara jika dipersempit sejak rezim Jenderal Franco berakhir di tahun 1975 silam, tercatat ada 17 pemain yang pernah membela kedua klub tersebut, dengan tujuh di antaranya pindah langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya, dalam kurun tersebut Enrique menjadi satu-satunya pemain yang 'mengkhianati' Madrid dengan pindah ke Barca. Sementara dari arah sebaliknya ada beberapa nama seperti Luis Figo, Michael Laudrup, Bernd Schuster dan yang terakhir Javier Saviola.

Seperti banyak terjadi pada pemain yang pindah dari Madrid ke Barcelona (atau sebaliknya), Enrique dapat cercaan dan makian dari fans Madrid. Dia disebut pengkhianat dan berulang kali membuat Madridista geram karena komentar dan aksi-aksinya di atas lapangan - setelah berganti seragam.

"Saya melihat diri saya sendiri di gambar-gambar dan juga televisi, dan saya merasa aneh saat memakai putih. Saya pikir biru dan ungu lebih cocok denganku," sahut Enrique pada Marca di awal tahun ini.

Enrique datang ke Madrid di tahun 1991 setelah mencetak 14 gol dari 35 pertandingan bersama Sporting Gijon. Berposisi sebagai striker di Gijon, Enrique dapat posisi baru di Bernabeu. Dia sempat diplot sebagai gelandang dan dalam beberapa laga juga dicoba berperan sebagai full back. Tahun-tahun awal Enrique di Madrid tidak mudah karena dia harus bermain bukan posisi alaminya.

Lima tahun memperkuat Madrid, Enrique mencetak satu gol di laga El Clasico. Momen itu terjadi di tahun 1995 saat Madrid menggulung tamunya itu dengan skor 5-0. Mencetak gol keempat, Enrique ketika itu merayakan golnya dengan keriangan luar biasa.



Namun setahun berselang Enrique membuat kejutan besar saat dia memutuskan menerima pinangan Barcelona. Kontrak Enrique ketika itu memang habis, hal mana membuat Enrique menganggap kepindahannya bukan merupakan pengkhianatan. Kepergian Enrique disesali fans Madrid karena ketika itu dia tengah berada di usia emas. Dan benar saja, Enrique meraih kegemilangan besar setelah dia hijrah ke Camp Nou.

"Itu bukan keputusan yang berat, itu mudah saja. Saya menandatangani kontrak lima tahun dengan Madrid dan saya bermain selama lima tahun. Saya menghormati kontrak saya, saya tidak merusak kontrak itu," cetusnya saat ditanya FourFourTwo soal kepindahan ke tahun 1996 silam.

Periode awal Enrique di Barcelona jauh dari mudah karena dia datang saat klub itu tidak punya pelatih. Johan Cryuff yang mendatangkannya sudah meninggalkan Camp Nou, dan Bobby Robson datang sebagai pengganti.

"Kali pertama Robson memasuki ruang ganti pemain dia melihat ke arahku dan Pizzi. Dia lalu menoleh ke arah (Jose) Mourinho dan bilang 'Siapa mereka?'. Saya saat itu menjawab 'Kami pemain internasional'," kisah Enrique.

Enrique mencetak 17 gol di musim pertamanya berseragam Barcelona, sementara di periode yang sama Ronaldo bikin 34 gol dan menjadi topskorer Eropa. Dia kemudian mengantar Blaugrana memenangi dua Copa del Rey, Piala Winner di tahun 1997 dan La Liga Primera.

Setelah berseragam Barcelona, Enrique tercatat membuat empat gol di El Clasico. Yang dianggapnya sebagai gol terbaik adalah penentu kemenangan 3-2 yang dia buat saat berlaga di Santiago Bernabeu.

Enrique membuat perayaan besar usai menjebol gawang Madrid ketika itu. Dia berlari menuju tribun pendukung Madrid dan berteriak kencang serta melemparkan tinju ke udara. Meski bukan orang Catalan, Enrique kerap mencium logo Barcelona di jerse-nya setiap melakukan perayaan gol.

"Saya tidak peduli dengan apa yang orang pikirkan. Saya bangga memakai seragam Barcelona ini dan mencetak gol di Bernabeu. Tak diragukan lagi, gol penentu kemenangan 3-2 itu merupakan yang paling menyenangkan di sepanjang karier. Madrid punya tim hebat: (Pedrag) Mijatovic, (Davor) Suker, Roberto Carlos," sahut Enrique usai peluit panjang dibunyikan wasit.



Gol tersebut, dan beberapa piala yang dia sumbangkan buat Barcelona, mengukuhkan Enrique sebagai bintang baru Barcelona. Dia dalam waktu singkat jadi idola anyar Camp Nou dan bahkan dapat ban kapten.

Setelah dia musim digerogoti cedera, pada 10 Agustus 2004 Enrique memutuskan pensiun. Di usianya yang 34 tahun Enrique total tampil dalam 400 pertandingan dan mencetak 102 gol profesional.

Empat tahun setelah pensiun, Enrique kembali ke Barcelona di tahun 2008 sebagai pelatih Barcelona B. Menggantikan Josep Guardiola yang dapat promosi jadi pelatih tim utama, Enrique kembali jadi idola. Meneruskan kerja Guardiona, Enrique mengantar Barcelona B masuk ke Segunda Division untuk kali pertama dalam 11 tahun terakhir.

Enrique lantas mencoba peruntungannya di Italia bersama AS Roma. Dia kembali ke Spanyol untuk membesut Celta Vigo pada Juni 2013. Di sana dia kembali jadi musuh Madrid setelah sukses mengantar Celta Vigo mengalahkan El Real 2-0, yang membantu Barcelona jadi juara.

Pada 19 Mei 2014 Enrique ditunjuk untuk melatih tim utama Barcelona dengan kontrak berdurasi dua tahun. Memulai dengan kemenangan meyakinkan atas El Che, Enrique sejauh ini menjalani start yang oke bersama Barcelona. Dalam delapan pertandingan di awal musim dia mengantar Barca meraih tujuh kemenangan dan sekali imbang. Barcelona juga belum kebobolan sejauh ini.

Seperti 11 pemain yang akan dapat sambutan penuh permusuhan, Luis Enrique tahu kalau dia akan dapat perlakuan yang sama. Sorakan dan cemooh akan tertuju pada pengkhianat Madrid yang sudah menjadi idola Barcelona itu.







(din/rin)

Hide Ads