Perez membawa Mourinho ke Santiago Bernabeu pada musim panas 2010, tak lama setelah Mourinho mengantarkan Inter Milan jadi juara Liga Champions. Di bawah arahan The Special One, Madrid berhasil mematahkan dominasi Barcelona.
Selama tiga musim melatih Los Blancos, Mourinho mempersembahkan satu gelar La Liga, satu gelar Copa del Rey, dan satu gelar Piala Super Spanyol.
"Setiap pelatih memiliki gayanya masing-masing dan dia (Mourinho) masih mengirimi saya pesan. Yang terakhir adalah ketika kami memenangi Liga Champions di Lisbon," tutur Perez kepada El Larguero.
"Dia sekarang punya hidup sendiri di London, jadi kami tidak punya kesempatan untuk bertemu meskipun saya masih memantau apa yang dia lakukan," tambahnya.
"Dengan dia sebagai pelatih, kami membuat sejumlah kemajuan dalam hal kualitas. Mourinho telah melatih sejumlah klub besar dan dia bukanlah seorang pemula," kata Perez.
"Setiap orang memiliki kepribadian sendiri-sendiri. Saya mungkin menyukai seseorang sebagai pribadi, tapi saya tak meragukan jasa-jasanya sebagai pelatih," ujar pria berusia 67 tahun itu.
Mourinho pergi dari Madrid pada tahun lalu dan kembali ke Chelsea. Untuk mengisi posisi yang ditinggalkan pria asal Portugal itu, Perez mendatangkan Ancelotti.
Ancelotti langsung sukses pada musim pertamanya. Dia mengantarkan Madrid jadi juara Liga Champions dan Copa del Rey. Pada awal musim ini, dia memberi gelar Piala Super Eropa.
"Dengan Carlo, saya selalu menginginkan dia karena saya melihat apa yang dia capai di Milan, Chelsea, dan Paris Saint-Germain," ujar Perez.
"Selain melakukan pekerjaan hebat sebagai pelatih, dia menciptakan sebuah atmosfer keluarga yang sangat bagus dan ini penting," kata dia.
(mfi/mrp)











































