Saat Madrid Dapat Malu: 5 Kekalahan Besar Los Merengues

Saat Madrid Dapat Malu: 5 Kekalahan Besar Los Merengues

Doni Wahyudi - Sepakbola
Selasa, 10 Feb 2015 14:15 WIB
Saat Madrid Dapat Malu: 5 Kekalahan Besar Los Merengues
Evrim Aydn/Anadolu Agency/Getty Images
Jakarta - Kebobolan empat gol tanpa balas yang didapat Real Madrid dalam lawatan ke Atletico Madrid bukan kekalahan terbesar El Real. Tapi itu akan diingat sebagai salah satu yang paling memalukan terkait status El Derbi madrileno.

Atletico sudah menjadi momok buat Madrid di musim ini. Sebelum lawatan ke Vicente Calderon pada Minggu (8/2/2015) dinihari lalu, kedua tim sudah berhadapan lima kali di musim ini. Di kurun tersebut Los Merengues tiga kali kalah dan cuma bisa dapat dua imbang sebagai hasil terbaik.

Skuat besuta Diego Simeone di akhir pekan lalu menghadirkan mimpi yang lebih buruk lagi buat El Real setelah meraih kemenangan telak 4-0. Itu merupakan kekalahan terburuk Madrid dalam pertemuan dengan Atletico sejak 1987.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merajai Spanyol dan jadi klub paling sukses di Eropa, Madrid sepanjang sejarahnya beberapa kali dapat mimpi buruk karena menelan hasil-hasil yang jauh di luar prediksi dengan skor-skor besar.

Berikut kekalahan-kekalahan memalukan yang diderita Los Merengues di berbagai kompetisi:

Barcelona 5-0 Madrid (La Liga 2010/2011)

David Ramos/Getty Images
Jose Mourinho mungkin tidak pernah menyangka kalau El Clasico pertamanya akan berakhir dengan sangat buruk. Melawat ke Camp Nou, dia harus melihat Madrid dibuat tak berdaya dan menyerah kalah dengan skor 0-5.

Madrid kebobolan dua gol cepat dalam laga tersebut yang masing-masing dibuat Xavi Hernandez (9) dan Pedro Rodriguez (17). Setelah tertinggal 0-2 di babak pertama, tiga gol lain bersarang di gawang Iker Casillas di babak kedua masing-masing dilesakkan oleh David Villa (54 dan 56) serta Jeffren (90).

Itu menjadi kekalahan pertama Mourinho bersama Madrid di La Liga musim itu. Dari 12 pertandingan sebelumnya Madrid meraih 10 kemenangan dan dua hasil imbang.

Alcorcon 4-0 Real Madrid (Copa del Rey 2009/10)

ist.
Ini adalah salah satu kekalahan paling memalukan yang pernah diderita Madrid. Meski cuma di Copa del Rey, skor 0-4 yang dibawa pulang dari lawatan ke Alcorcon pada babak 32 besar jadi coreng yang menghias wajah pemain-pemain El Real sepanjang musim itu.

Tidak ada yang menduga sebelumnya kalau Madrid kebobolan empat gol tanpa balas saat berhadapan dengan klub yang berasal dari Segunda DivisiΓ³n B tersebut (level ketiga dalam strata sepakbola Spanyol). Padahal ketika itu Madrid turun dengan sembilan pemain asingnya, termasukΒ  Ruud van Nistelrooy, Fernando Gago dan Marcelo yang masuk di babak kedua.

Media-media Spanyol menjuluki laga tersebut dengan sebutan Alcorconazo. Sebagai gambaran kontrasnya kondisi kedua tim, seluruh penggawa Alcorcon ketika itu digaji 1 juta euro per tahun sementara pemain-pemain Madrid dapat bayaran 110 juta euro pe musim.

Di leg kedua Madrid berhasil membalas kekalahan tersebut. Namun kemenangan 1-0 yang didapat di Santiago Bernabeu tak bisa meloloskan skuat besutan Manuel Pellegrini ke babak selanjutnya.

Real Madrid 2-6 Barcelona (La Liga Primera 2008/2009)

ist.
El Clasico di Santiago Bernabeu tidak pernah sesuram ini buat pendukung Real Madrid. Di kandangnya sendiri El Real dibuat malu setelah dipecundangi Ronaldinho dkk dengan skor 2-6.

Setelah kalah 0-2 di Camp Nou, Madrid punya ambisi besar untuk membalas di kandang sendiri. Upaya tersebut pada awalnya terlihat meyakinkan karena Gonzalo Higuain mencetak gol di menit sembila. Namun setelah itu seluruh pemain dan fans Madrid dipaska menyaksikan Barcelona menunjukkan salah satu performa terbaiknya di musim itu.

Thierry Henry, Carlos Puyol dan Lionel Messi membungkam pendukung tuan rumah dengan gol-gol sebelum turun minum. Tandukan Sergio Ramos di awal babak kedua sempat menghidupkan lagi harapan El Real, namun Barca kembali mengamuk dengan menambah tiga gol lagi lewat Henry, Messi dan Gerard Pique.

Madrid kalah 2-6 oleh Barcelona yang tengah dalam performa terbaiknya, pada musim di mana Josep Guardiola mengantar anak didiknya menyapu bersih enam gelar juara di musim tersebut.

Liverpool 4-0 Real Madrid (Liga Champions 2008/2009)

David R. Anchuelo/Real Madrid via Getty Images
Madrid terus menjalani periode yang sulit di Liga Champions setelah meraih titel ke sembilan mereka di musim 2001/2002. Salah satu kekalahan terberat yang mereka raih adalah saat harus bertamu ke Anfield. Madrid ketika itu tunduk dengan skor 0-4.

Di babak 16 besar, peluang Madrid lolos sudah kecil karena mereka kalah 0-1 atas The Reds di Santiago Bernabeu. Saat menjalani leg kedua, Madrid dihantam Steven Gerrard dkk dengan skor 4-0.

Fernando Torres membuka keunggulan tuan rumah dalam laga tersebut, yang ditambahkan dua lagi oleh Gerrard. Pesta Liverpool dalam pertandingan itu ditutup oleh Andrea Dossena.

Real Madrid 0-4 Atletico Madrid (La Liga Primera 1987/1988)

ist.
Kekalahan 0-4 di Vicente Calderon pada akhir pekan lalu bukan yang terburuk yang didapat Madrid dari Atletico. Di musim 1987/1988 Madrid juga menelan kekalahan dengan skor sama, namun ketika itu laga dihelat di Santiago Bernabeu.

Ketika itu di November 1987, Roberto Lopez Ufarte jadi momok Madrid setelah dia mencetak dua gol. Los Rojiblancos mencetak dua gol lainnya melalui Julio Salinas and Paulo Futre. Marca menyebut itu merupakan kekalahan paling buruk yang didapat Madrid dalam El Derbi madrileno.

Skor-skor Besar Lainnya

Angel Martinez/Real Madrid via Getty Images
Wikipedia mencatat kalau kekalahan terbesar yang pernah diderita Madrid dalah dengan skor 1-8 ketika berhadapan dengan Espanyol di Liga Spanyol musim 1929/1930. Sementara kekalahan terbesar di Copa del rey adalah 0-6 atas Valencia pada 1998/1999.

Di Eropa, kekalahan terbesar El Real adalah dengan skor 0-5 ketika berhadapan dengan FC Kaiserslautern di Piala UEFA (1981/1982) dan atas AC Milan di Piala Champions (1988/1989).

Untuk laga kandang, Madrid menorehkan kekalahan terbesarnya di musim 1930/1931 ketika dipermalukan Athletic Bilbao dengan 0-6 pada ajang La Liga.
Halaman 2 dari 7
Jose Mourinho mungkin tidak pernah menyangka kalau El Clasico pertamanya akan berakhir dengan sangat buruk. Melawat ke Camp Nou, dia harus melihat Madrid dibuat tak berdaya dan menyerah kalah dengan skor 0-5.

Madrid kebobolan dua gol cepat dalam laga tersebut yang masing-masing dibuat Xavi Hernandez (9) dan Pedro Rodriguez (17). Setelah tertinggal 0-2 di babak pertama, tiga gol lain bersarang di gawang Iker Casillas di babak kedua masing-masing dilesakkan oleh David Villa (54 dan 56) serta Jeffren (90).

Itu menjadi kekalahan pertama Mourinho bersama Madrid di La Liga musim itu. Dari 12 pertandingan sebelumnya Madrid meraih 10 kemenangan dan dua hasil imbang.

Ini adalah salah satu kekalahan paling memalukan yang pernah diderita Madrid. Meski cuma di Copa del Rey, skor 0-4 yang dibawa pulang dari lawatan ke Alcorcon pada babak 32 besar jadi coreng yang menghias wajah pemain-pemain El Real sepanjang musim itu.

Tidak ada yang menduga sebelumnya kalau Madrid kebobolan empat gol tanpa balas saat berhadapan dengan klub yang berasal dari Segunda DivisiΓ³n B tersebut (level ketiga dalam strata sepakbola Spanyol). Padahal ketika itu Madrid turun dengan sembilan pemain asingnya, termasukΒ  Ruud van Nistelrooy, Fernando Gago dan Marcelo yang masuk di babak kedua.

Media-media Spanyol menjuluki laga tersebut dengan sebutan Alcorconazo. Sebagai gambaran kontrasnya kondisi kedua tim, seluruh penggawa Alcorcon ketika itu digaji 1 juta euro per tahun sementara pemain-pemain Madrid dapat bayaran 110 juta euro pe musim.

Di leg kedua Madrid berhasil membalas kekalahan tersebut. Namun kemenangan 1-0 yang didapat di Santiago Bernabeu tak bisa meloloskan skuat besutan Manuel Pellegrini ke babak selanjutnya.

El Clasico di Santiago Bernabeu tidak pernah sesuram ini buat pendukung Real Madrid. Di kandangnya sendiri El Real dibuat malu setelah dipecundangi Ronaldinho dkk dengan skor 2-6.

Setelah kalah 0-2 di Camp Nou, Madrid punya ambisi besar untuk membalas di kandang sendiri. Upaya tersebut pada awalnya terlihat meyakinkan karena Gonzalo Higuain mencetak gol di menit sembila. Namun setelah itu seluruh pemain dan fans Madrid dipaska menyaksikan Barcelona menunjukkan salah satu performa terbaiknya di musim itu.

Thierry Henry, Carlos Puyol dan Lionel Messi membungkam pendukung tuan rumah dengan gol-gol sebelum turun minum. Tandukan Sergio Ramos di awal babak kedua sempat menghidupkan lagi harapan El Real, namun Barca kembali mengamuk dengan menambah tiga gol lagi lewat Henry, Messi dan Gerard Pique.

Madrid kalah 2-6 oleh Barcelona yang tengah dalam performa terbaiknya, pada musim di mana Josep Guardiola mengantar anak didiknya menyapu bersih enam gelar juara di musim tersebut.

Madrid terus menjalani periode yang sulit di Liga Champions setelah meraih titel ke sembilan mereka di musim 2001/2002. Salah satu kekalahan terberat yang mereka raih adalah saat harus bertamu ke Anfield. Madrid ketika itu tunduk dengan skor 0-4.

Di babak 16 besar, peluang Madrid lolos sudah kecil karena mereka kalah 0-1 atas The Reds di Santiago Bernabeu. Saat menjalani leg kedua, Madrid dihantam Steven Gerrard dkk dengan skor 4-0.

Fernando Torres membuka keunggulan tuan rumah dalam laga tersebut, yang ditambahkan dua lagi oleh Gerrard. Pesta Liverpool dalam pertandingan itu ditutup oleh Andrea Dossena.

Kekalahan 0-4 di Vicente Calderon pada akhir pekan lalu bukan yang terburuk yang didapat Madrid dari Atletico. Di musim 1987/1988 Madrid juga menelan kekalahan dengan skor sama, namun ketika itu laga dihelat di Santiago Bernabeu.

Ketika itu di November 1987, Roberto Lopez Ufarte jadi momok Madrid setelah dia mencetak dua gol. Los Rojiblancos mencetak dua gol lainnya melalui Julio Salinas and Paulo Futre. Marca menyebut itu merupakan kekalahan paling buruk yang didapat Madrid dalam El Derbi madrileno.

Wikipedia mencatat kalau kekalahan terbesar yang pernah diderita Madrid dalah dengan skor 1-8 ketika berhadapan dengan Espanyol di Liga Spanyol musim 1929/1930. Sementara kekalahan terbesar di Copa del rey adalah 0-6 atas Valencia pada 1998/1999.

Di Eropa, kekalahan terbesar El Real adalah dengan skor 0-5 ketika berhadapan dengan FC Kaiserslautern di Piala UEFA (1981/1982) dan atas AC Milan di Piala Champions (1988/1989).

Untuk laga kandang, Madrid menorehkan kekalahan terbesarnya di musim 1930/1931 ketika dipermalukan Athletic Bilbao dengan 0-6 pada ajang La Liga.

(din/raw)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads