.webp)
Gijon sejatinya tak memegang nasibnya sendiri untuk promosi langsung ke La Liga. Menatap laga terakhir Segunda melawan Betis, Minggu (7/6/2015), mereka berada di posisi tiga dan tertinggal dua angka dari Girona di posisi dua.
Mereka wajib menang dan berharap Girona gagal meraup angka penuh atas Lugo untuk promosi langsung. Tugas pertama berhasil dituntaskan karena mereka berhasil menang telak 3-0 atas Betis yang sudah tak punya kepentingan apa-apa. Tiga gol disumbangkan masing-masing oleh Miguel Guerrero, Jonathan Rodriguez, dan Isma Lopez.
Tapi kesempatan lolos langsung tampak akan terbuang saat di laga lainnya, Girona memimpin atas Lugo lewat Francisco Sandaza jelang turun minum. Kedudukan itu bertahan sampai jelang laga berakhir. Suporter Girona pun sudah bersiap merayakan kelolosan langsung, promosi ke kasta teratas untuk kali pertama sepanjang sejarah.
Namun harapan itu buyar seketika saat Pablo Caballero mencetak gol di awal-awal masa injury time. Girona pun di bawah tekanan dan berupaya mencetak gol balasan agar kembali memimpin.
Di detik-detik akhir, Florian Lejeune berhasil mencetak gol dan membawa Girona memimpin. Akan tetapi gol itu dianulir karena hakim garis mengangkat bendera tanda terjadi offside. Kejadian ini lantas membuat sang wasit terkena lemparan dari tribun pendukung Girona yang kesal, bahkan kabarnya dikejar-kejar sampai ke lorong ruang ganti.
Laga pun dihentikan sesaat, tapi kemudian wasit meminta kedua tim kembali ke lapangan untuk menjalani 40 detik terakhir pertandingan. Di sisa waktu itu, Girona tetap tak mampu mencetak gol tambahan dan harus puas dengan hasil imbang.
Hasil itu membuat Gijon menggeser mereka dari posisi dua dan berhak lolos langsung. Meski mengoleksi nilai yang sama yakni 82, Gijon unggul head to head dengan Girona.
Sementara Girona masih harus menjalani partai playoff melawan Zaragoza dalam laga dua leg. Jika menang, mereka masih harus menjalani dua laga lagi menghadapi pemenang antara Valladolid dan Las Palmas untuk satu tiket promosi.
(raw/cas)
