Sejak Suarez bergabung dengan Barcelona di musim panas 2014 dan membentuk trio MSN, telah ada 177 pertandingan dijalani mereka. Dari jumlah tersebut berhasil dilesakkan 148 gol di semua kompetisi.
Statistik-statistik luar biasa dari tiga orang tersebut membuat mereka disebut sebagai trio terganas di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi bagaimana ketajaman Messi-Suarez-Neymar dibanding trio-trio yang sebelumnya pernah dipunya Barcelona? Berikut perbandingannya, seperti diberitakan DailyMail:
2005-2007: Ronaldinho - Samuel Eto'o - Lionel Messi
Luis Bagu/Getty Images
|
Samuel Eto'o: 47 gol dalam 75 pertandingan
Lionel Messi: 25 gol dalam 61 pertandingan
TOTAL: 122 gol dalam 230 pertandingan (0,53 gol/laga)
Di bawah arahan Frank Rijkaard Barcelona meraih trofi Liga Champions untuk kali kedua. Dibantu oleh Ronaldinho yang beroperasi di sisi kiri dan kerap melakukan cut in, Rijkaard mengubah Barcelona yang pragmatis di bawah Louis van Gaal menjadi skuat yang bermain atraktif.
Dalam laga final Liga Champions 2005/2006 Rijkaard memutuskan tidak memainkan Messi, yang ketika itu baru mulai meroket kariernya. Cedera yang dialami Messi membuat Rijkaard menurunkan Ludovic Giuly. Barca mengalahkan Arsenal 2-1 dalam final tersebut.
2007-2009: Thierry Henry - Samuel Eto'o - Lionel Messi
Reuters
|
Samuel Eto'o: 53 gol dalam 81 pertandingan
Lionel Messi: 54 gol dalam 91 pertandingan)
TOTAL: 152 gol dalam 261 pertandingan (0,58 gol/laga).
Ronaldinho mulai sering dicadangkan sebelum akhirnya pergi ke AC Milan di 2008. Menjadi penggantinya di lini depan Barcelona adalah Thierry Henry.
Di musim panas yang sama Rijkaard juga meninggalkan posnya. Manajemen Barca kemudian menunjuk Josep Guardiola. Di bawah keraguan akan kapasitasnya yang saat itu memang belum berpengalaman, Guardiola ternyata berhasil menjadikan Barca sebagai klub paling sukses setelah pergantian milenium.
Di musim pertamanya, Guardiola bersama Barca menyapu bersih semua gelar yang bisa didapat. Messi ketika itu dapat peran baru dengan dia lebih banyak bermain di posisi sentral. Sementara kedua sayap ditempati Eto'o dan Henry.
2010-2011: David Villa - Lionel Messi - Pedro Rodriguez
Jasper Juinen/Getty Images
|
Lionel Messi: 53 gol dalam 55 pertandingan
Pedro: 22 gol dalam 53 pertandingan
TOTAL: 98 gol dalam 160 pertandingan (0,61 gol/laga)
Di awal musim 2010/2011, Thierry Henry dan Samuel Eto'o sudah angkat kaki dari Camp Nou. Barca punya Zlatan Ibrahimovic, yang mulai bergabung di 2009, namun dinilai tidak pernah benar-benar klop dengan Barca dan juga Guardiola - dan pada akhirnya cuma bertahan dua musim di sana.
Barcelona punya duo Spanyol di lini depannya pada periode ini: David Villa dan Pedro Rodriguez. Cerita sukses terbesar ketiganya tersaji di Stadion Wembley. Pada final Liga Champions 2011 mereka bertiga mengalahkan Manchester United (lagi) untuk menjuarai ajang tersebut untuk kali ketiga dalam lima tahun.
Barca di musim berikutnya punya Alexis Sanchez serta Cesc Fabregas, yang membuat Villa dan Pedro mulai tersingkirkan.
2014-? : Neymar - Luis Suarez - Lionel Messi
David Ramos/Getty Images
|
Luis Suarez: 29 gol dalam 45 pertandingan
Lionel Messi: 66 gol dalam 68 pertandingan
TOTAL: 148 gol dalam 177 (0,83 gol/laga)
Barcelona tengah seret gelar juara (cuma dapat satu Copa del Rey dan satu titel La Liga) saat memutuskan mengontrak Luis Suarez di musim panas 2014. Keputusan itu dianggap sebagai perjudian, terkait sikap Suarez yang mengundang banyak kontroversi dan aksi gigitnya pada Giorgio Chiellini di Piala Dunia 2014.
Barca juga harus menunggu sekitar dua bulan sebelum bisa memainkan Suarez. Penantian yang tidak percuma karena striker asal Uruguay itu dengan cepat membangu kepaduan dengan Messi dan Neymar.
Agresivitas Suarez melengkapi Neymar dan Messi yang sama-sama punya skill luar biasa. Kerjasama mereka bertiga membuahkan treble winner, plus 122 gol dari ketiganya.
Halaman 2 dari 5