Era Florentino Perez di Madrid: 10 Pelatih dan 14 Piala

Era Florentino Perez di Madrid: 10 Pelatih dan 14 Piala

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Selasa, 05 Jan 2016 11:51 WIB
Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images
Jakarta -

Florentino Perez memasuki musim ke-13 memimpin Real Madrid sebagai presiden klub. Sebelum menunjuk Zinedine Zidane sebagai pelatih anyar, Perez telah memecat 10 pelatih dan meraih total 14 piala.

Rafael Benitez menjadi 'korban' terakhir Perez. Benitez didepak hanya tujuh bulan setelah didapuk sebagai suksesor Carlo Ancelotti, yang dipecat pada akhir musim lalu.

Pencopotan Benitez itu praktis mengakhiri spekulasi mengenai masa depan pelatih yang pernah menangani Valencia, Liverpool, Inter Milan, dan Napoli tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudah cukup lama kursi pelatih Benitez dikabarkan tidak aman karena diyakini dia telah kehilangan dukungan dari pemain-pemainnya maupun suporter Madrid. Plus, penampilan Cristiano Ronaldo dkk. yang jauh dari kata impresif di musim ini, sekalipun masih dalam persaingan titel juara liga dan Liga Champions.

Sampai pada Senin (4/1/2015) waktu setempat, Madrid resmi mengumumkan telah menunjuk Zidane sebagai pengganti Benitez sampai akhir musim ini. Sebelumnya, legenda sepakbola Prancis itu melatih skuat Real Madrid Casilla.

Zidane menjadi pelatih kesebelas Madrid selama dikepalai Perez. Pria berusia 68 tahun itu itu berkuasa selama dua periode. Selama ini dia sudah menghabislan lebih dari 1 miliar dolar AS untuk meraih 14 trofi juara; tiga juara La Liga, dua Copa del Rey, dua Piala Dunia Antarklub, tiga Piala Super Spanyol, dan dua Piala Super Eropa.

Berikut pelatih-pelatih di era Perez:

- Vicente del Bosque: November 1999-Juni 2003

Pada awal kepemimpinan Perez, dia mempertahankan pelatih Vicente del Bosque yang sudah membesut Los Blancos pada November 1999. Selama tiga musim, Del Bosque mengantar timnya meraih dua trofi juara La Liga, Liga Champions, dan Piala Interkontinental [format lama Piala Dunia Antarklub].

- Carlos Queiroz: Juni 2003-Mei 2004

Hanya beberapa hari setelah Madrid menjuarai liga untuk kedua kali dalam tiga musim, Perez membuat keputusan kontroversial dengan memecat De Bosque. Posisinya lantas digantikan oleh Carlos Queiroz, yang pernah menjadi asisten manajer legendaris Manchester United Sir Alex Ferguson.

Sayangnya, setelah di awal terlihat menjanjikan Madrid hanya finis keempat di liga dan tersingkir di babak perempatfinal Liga Champions oleh AS Monaco. Satu-satunya jasa Queiroz ialah membawa Madrid meraih Piala Super Spanyol sebelum akhirnya kehilangan pekerjaannya.

- Jose Antonio Camacho: Mei 2004-September 2004

Jose Antonio Camacho rupanya menjadi pelatih spesialis jangka pendek. Setelah di periode pertamanya hanya berlangsung selama 22 hari di 1998, periode kedua Camacho pun hanya berlangsung selama empat bulan. Perez tidak sabar kepada mantan pelatih timnas Spanyol itu setelah start buruk di liga dan kekalahan 0-3 dari Bayer Leverkusen di laga pertama babak grup di Liga Champions.

- Mariano Garcia Remon: September 2004-Desember 2004

Setelah kepergian Camacho, Mariano Garcia Remon selaku asistennya promosi sebagai pelatih. Tapi meskipun sukses sebagai pemain dengan memenangi enam trofi liga bersama Madrid, Remon hanya bertahan dua bulan di kursi pelatih. Di penghujung 2004, Remon digantikan Vanderlei Luxemburgo.

- Vanderlei Luxemburgo: Desember 2004-Desember 2005

Luxemburgo direkrut dari Santos dan bertahan selama setahun penuh di Madrid. Namun begitu, pria Brasil itu kesulitan menemukan keseimbangan di skuat Madrid dan dipecat setelah Madrid dipermalukan Barcelona 0-3 di akhir tahun 2005.

- Juan Ramon Lopez Caro: Desember 2005-Juni 2006

Juan Ramos Lopez Caro menjadi pelatih terakhir di era periode pertama Perez di Madrid. Caro hanya melatih selama sekitar setengah tahun sebelum mengundurkan diri. Seperti empat pendahulunya, Caro gagal mempersembahkan piala.

- Manuel Pellegrini: Juni 2009-Mei 2010

Manuel Pellegrini menandai kembalinya era Perez. Bersama Pellegrini, Perez mewujudkan Los Galacticos baru dengan merekrut Cristiano Ronaldo, Kaka, Karim Benzema, dan Xabi Alonso. Meski penuh pemain top, rupanya Pellegrini gagal memaksimalkan potensi skuatnya dan didepak karena serangkaian hasil buruk setelah tersingkir di Copa del Rey dari Alcorcon 0-4, tereliminasi dari Liga Champins oleh Lyon di babak 16 besar dan finis kedua di belakang Barcelona di liga.

- Jose Mourinho: Mei 2010-Juni 2013

Seiring dengan dominasi Barcelona, Perez lantas menaruh harapannya kepada Jose Mourinho, yang pernah menjegal Josep Guardiola dan Barca-nya untuk memenangi Liga Champions dengan Inter Milan pada 2010. Meski begitu, selama kepelatihan Mourinho tercipta sejumlah kontroversi tidak hanya dengan Barca tapi juga dengan sejumlah pemainnya. 'Episode' Mourinho berakhir dengan satu Copa del Rey, Piala Super Spanyol, dan titel La Liga, gelar liga terakhir Madrid sampai saat ini.

- Carlo Ancelotti: Juni 2013-Mei 2015

Perez tidak salah memilih Carlo Ancelotti di musim panas tiga tahun lalu. Selama setahun pertama, pelatih top Italia itu mempersembahkan empat trofi juara termasuk La Decima, gelar Liga Champions kesepuluh yang lama diidam-idamkan. Sayang sekali, Ancelotti kemudian didepak di akhir musim keduanya. Pemecatan Ancelotti menjadi keputusan Perez yang paling dikritik sejak pencopotan Del Bosque, 12 tahun lalu.

- Rafael Benitez: Juni 2015-Januari 2016

Sejak ditunjuk Benitez diyakini bukan pelatih favorit Madridista, yang konon lebih menyukai Juergen Klopp. Metode Benitez melatih pun disebut-sebut dikeluhkan beberapa pemain bintang termasuk Ronaldo. Statistik menunjukkan, Madrid-nya Benitez kurang bertaji terhadap rival-rivalnya termasuk ketika dihantam Barcelona 0-4 di depan publik sendiri dan hasil seri 2-2 melawan Valencia di akhir pekan lalu menjadi yang terakhir bagi dia duduk di dug out Madrid.



(rin/krs)

Hide Ads