Martino ditunjuk sebagai pelatih El Barca pada musim panas 2013, menggantikan [mendiang] Tito Vilanova, yang mengundurkan diri. Meski dikontrak dua tahun, Martino memutuskan angkat kaki dari Camp Nou di akhir musim setelah gagal membawa Lionel Messi mengukir prestasi.
Sumbangsih Martino selama di Barca 'hanyalah' Piala Super Spanyol yang didapat usai mengalahkan Atletico Madrid dengan agregat 1-0. Di level domestik, Barca finis kedua di bawah Atletico dalam persaingan La Liga dan takluk di final Copa del Rey dari sang musuh besar Real Madrid 1-2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Musim saya di Barca adalah sebuah kegagalan sepenuhnya. Umumnya kegagalan berarti tidak menang. Pandangan saya akan hal itu berbeda," ungkap Martino kepada majalah Paneka, yang dikutip Marca.
"Kalau Barca memainkan gaya mereka sendiri tapi tidak memenangi gelar juara, maka hal itu bukanlah kegagalan. Tapi kami tidak menang dan kami juga tidak bermain bagus."
Martino mengakui, Barca amat terpukul dengan wafatnya Vilanova yang mempengaruhi performa mereka di atas lapangan.
"Kami sangat menderita dari sejumlah perkara di luar olahraga yang semuanya datang di waktu yang sama," ungkap Martino.
(rin/raw)











































