Pria Brasil yang berseragam Madrid periode 1996β2007 tersebut mengisahkan pengalamannya ketika menghadapi derby--yang ia sebut sama pentingnya seperti El Clasico lawan Barcelona; sama-sama penuh tekanan besar bak sebuah final Piala Dunia.
"Persiapan untuk sebuah Clasico atau derby tidaklah berbeda seperti pada laga-laga lain, tapi ada hal lain yang mesti dilakukan karena akan ada banyak pikiran yang berkecamuk di benak para pemain; mereka akan menduga-duga apa yang bakal terjadi di pekan setelah pertandingan, bagaimana mereka akan diterima oleh para suporter di stadion--karena kalah dalam sebuah derby atau clasico tidak berbeda layaknya seperti kalah dalam sebuah final Piala Dunia," kata Roberto Carlos di AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roberto Carlos juga menuturkan kebiasaan yang dulu ia lakukan menjelang sebuah pertandingan derby. "Saya akan mematikan telepon pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu. Kini dalam menjalani peran sebagai duta klub, saya bisa mendapat pandangan berbeda mengenai dampak pertandingan ini di luar Spanyol dan sekarang saya lebih rileks dalam hari-hari menuju pertandingan tersebut," tuturnya.
(krs/fem)











































