Madrid menjalani musim 2017/2018 dengan kurang impresif. Padahal bermodal gelar La Liga dan Liga Champions musim lalu, Madrid punya start oke. Tapi lama kelamaan badai cedera yang silih berganti menimpa pemain bintang membuat performa Madrid menurun.
Di La Liga, Madrid sudah tiga kali kalah dan terpuruk di posisi ketiga dengan 32 poin, selisih 14 poin dengan Barcelona di puncak klasemen yang punya satu pertandingan lebih banyak. Musim memang baru berjalan 17 pekan, tapi Madrid dianggap sudah tertinggal jauh dan bakal kehilangan gelar liga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu, bursa transfer musim dingin yang sudah dibuka 1 Januari lalu jadi saatnya Madrid untuk berbenah. Beberapa posisi khususnya lini serang dan lini belakang jadi perhatian khusus. Bahkan pos penjaga gawang yang sebenarnya sudah diisi dengan baik oleh Keylor Navas juga diisukan akan diganti.
Madrid sendiri sudah dikait-kaitkan dengan beberapa pemain seperti contohnya kiper Athletic Bilbao, Kepa Arrizabalaga, yang siap didatangkan dengan banderol 20 juta euro. Kepa disebut-sebut bakal menggeser Navas.
Dengan dana transfer yang begitu besar maka bukan tugas sulit mendatangkan Kepa atau pemain lain. Tapi Madrid patut mengingat bahwa mereka punya sejarah buruk dengan bursa transfer musim dingin.
Jika Madrid kerap mendapatkan para pemain bintangnya di musim panas, maka jalan ceritanya berbeda jika mereka belanja di musim dingin. Sebagian besar pembelian musim dingin Madrid dalam sedekade terakhir gagal total.
Hanya Marcelo, Fernando Gago, dan Gonzalo Higuain yang terbilang sukses mengantar Madrid jadi juara La Liga, meski pada akhirnya dua nama terakhir terbuang. Lalu siapa saja yang gagal? Nama teranyar adalah gelandang potensial asal Norwegia, Martin Odegaard, yang dibeli Januari 2015 tapi akhirnya gagal bersinar.
Lalu sebut saja nama-nama seperti Christian Karembeu, Julien Faubert, Emmanuel Adebayor, Dani Parejo, Thomas Gravesen, Javier Portillo, Lucas Silva, Klaas Jan Huntelaar, Ze Roberto, dan Antonio Cassano, yang akhirnya gagal bersinar.
Seperti dikutip Marca, Madrid sudah mendatangkan 19 pemain di sembilan transfer musim dingin berbeda dengan total biaya 143 juta euro atau sekitar Rp 2 triliun lebih. Tapi hasilnya hanya berbuah satu trofi Liga Champions, dua trofi La Liga, dan Copa del Rey.
Memang sih deretan trofi itu tidak buruk-buruk amat dan terbilang oke, tapi asal tahu saja bahwa terakhir kali Madrid sukses dengan pembelian Januari adalah di 2011 kala jadi juara La Liga. Saat itu Adebayor dipinjam dari Manchester City dan cuma jadi pemanis bangku cadangan.
Yang paling fenomenal tentu Faubert yang sempat tertangkap kamera menguap di bangku cadangan. Dipinjam dari West Ham United pada musim dingin 2009, Faubert cuma tampil dua kali.
Zidane dan presiden Madrid Florentino Perez pun harus berpikir keras, apakah mereka memang perlu mendatangkan pemain baru di Januari atau tidak. Pasalnya kesuksesan Zidane dalam dua tahun terakhir tak disertai pembelian di tengah musim.
(mrp/ran)