Dihantam Dingin dan Rintik Hujan di Markas Espanyol

Laporan dari Spanyol

Dihantam Dingin dan Rintik Hujan di Markas Espanyol

Femi Diah - Sepakbola
Selasa, 27 Feb 2018 21:04 WIB
Mengunjungi Stadion RCDE kandang Espanyol (Foto: Femidiah/detikSport)
Jakarta - Tur ke kandang Espanyol saat udara sangat dingin dan rintik hujan menelurkan harapan dan angan-angan. Kapan klub terbaik di Indonesia memiliki stadion modern laiknya Cornella-el-Prat ini?

Espanyol bukan tim raksasa di La Liga. Tim berjuluk burung parkit itu bahkan belum pernah sekalipun menjadi juara La Liga. Prestasi paling mentereng diukir Espanyol sebagai juara Copa del Rey pada 1929, 1940, 2000, 2006.

Tapi untuk urusan stadion, Espanyol yang kini berusia 117 tahun, bisa menepuk dada. Espanyol memiliki stadion modern bintang empat berkonsep hijau yang dibangun di atas tanah seluas 36 ribu meter persegi. Lokasinya memang di pinggiran Barcelona, di Cornellà de Llobregat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RCDE Stadiun itu modern yang didesain agar fungsi, estetika, dan aspek ekonominya berjalan beriringan. Dibangun selama tujuh tahun, mulai 2003 sampai 2009, oleh Mark Fenwick dan Esteve Gasulla stadion itu meniru gaya stadion di Inggris. Pembangunan menghabiskan dana 75 juta euro atau setara dengan Rp 1,26 triliun.

Dihantam Dingin dan Rintik Hujan di Markas EspanyolFoto: David Ramos/Getty Images


Menariknya, stadion itu ramah lingkungan. Atap stadion memiliki panel tenaga surya yang bisa menjadi sumber listrik. Stadion RCDE itu juga sudah ramah difabel, dengan kursi tribune dan akses yang memudahkan penonton difabel.

Boks VIP juga tak hanya untuk petinggi klub. Tapi, mereka sudah sangat peduli dengan rekanan klub dengan menyediakan dining hall dan 36 boks untuk corporate.

Dihantam Dingin dan Rintik Hujan di Markas EspanyolFoto: Femidiah/detikSport


Rombongan pemenang La Liga Experience yang didukung oleh beINSPORT dari empat negara Asia Tenggara, Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand, mendapatkan kesempatan untuk melongoknya.

Ruang ganti pemain memiliki fasilitas yang komplet. Shower yang berderet dalam satu ruangan, toilet di ruangan lain, dua bathtub dan jacuzzi ada di ruang es, juga dilengkapi ruang sauna.

Di antara area itu, lapangan rumput memang paling menarik perhatian. Bahkan, suhu sekutar 9 derajat celcius dan rintik hujan tak menghalangi peserta untuk berasyik-asyik menatap lapangan dengan ukuran 105x68 meter dan tribun biru yang mengelilinginya.

"Kapan ya Indonesia punya stadion seperti ini? Jangan satu klub pindah-pindah homebase bahkan saat musim masih berjalan," celetuk Agung Siregar, pemenang La Liga Experience dari Indonesia kepada detikSport yang juga berada di Barcelona.

Dihantam Dingin dan Rintik Hujan di Markas EspanyolFoto: Femidiah/detikSport


Mereka pun tak henti-hentinya berfoto dan merekam momen menggembirakan itu. Di sisi lain, Agung yang berasal dari Medan membanding-bandingkan dengan Stadion Teladan, sedangkan Erwin yang dari Malang mengingat detail Stadion Gajayana dan Kanjuruhan.

Padahal dengan memiliki stadion yang terawat, klub menjadi punya sumber penghasilan lain. Tak hanya Espanyol, klub-klub La Liga lumrah memiliki tur stadion.

"Sangat biasa kok di sini. Seluruh tim La Liga membuka tur untuk publik karena bsia menjadi pemasukan bagi mereka," kata Marta, perwakilan La Liga. (fem/din)

Hide Ads