Di Santiago Bernabeu, Kamis (28/2/2019) dinihari WIB, Madrid dipaksa mengakui keunggulan rival terberatnya itu dengan skor 0-3. Los Blancos pun tereliminasi dengan agregat 1-4, sedangkan Barca berhak untuk maju ke final.
Meski skornya telak, tapi tidak menggambarkan permainan di atas lapangan. Madrid bermain sangat agresif namun buruk dalam melakukan penyelesaian akhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 14 percobaan diciptakan Madrid di mana empat di antaranya mengarah ke gawang Barca. Sementara Los Cules cuma membuat empat percobaan tapi mampu menciptakan gol dari Luis Suarez di awal babak kedua untuk unggul 1-0.
Situasi menjadi kian sulit bagi Madrid setelah Raphael Varane membuat gol bunuh diri sehingga menguntungkan Barca. Suarez lantas kembali menambah luka Madrid dengan mencetak gol ketiga timnya lewat titik putih.
"Kami sedih, kami ingin bermain di final ini," Solari mengatakan dilansir ESPNFC. "Kami tersingkir dengan terhormat, para pemain sudah memberikan segalanya yang mereka bisa, memainkan pertandingan yang serius dan kreatif."
"Tapi kami tidak memaksimalkan peluang-peluang kami, sedangkan mereka bisa. Sementara sepakbola kan tentang gol-gol, buas di depan gawang lawan, dan mengambil peluang-peluang yang Anda punya, dan mereka melakukannya."
"Ide tentang adil atau tidak adil sesungguhnya tidak ada di dalam sepakbola. Kami cuma harus memberikan selamat kepada tim lawan. Mereka layak lolos sih," sungut suksesor Julen Lopetegui ini. (rin/din)