Xavi Simons adalah salah satu pemain muda yang dianggap punya potensi paling besar di akademi Barcelona. Remaja asal Belanda itu baru berusia 16 tahun.
Dia diprediksi akan bisa cepat menembus skuat utama Barcelona. Tampil eye catching dengan rabut gimbal, pesepakbola kelahiran 21 April 2003 dianggap punya kemampuan seperti Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada Selasa (23/7/2019) waktu setempat dia mengumumkan keputusan meninggalkan Barcelona. Melalui akun Instagram pribadinya, Simons mengucap perpisahan dan terima kasihnya pada La Masia.
Dikutip dari beIN Sports, Barcelona sudah menawarkan kontrak sebesar 100 ribu euro semusim (sekitar Rp 1,5 miliar) pada Simons. Namun dia ternyata menolak proposal yang diajukan.
Keputusan meninggalkan Barcelona dan gabung PSG disinyalir banyak dipengaruhi oleh agen Simons, yang tak lain adalah Mino Raiola. Bleacher Report sampai membuat karikatur yang menunjukkan Simons akan dapat uang lebih banyak dari PSG ketimbang di Barcelona.
Pindah ke PSG menyudahi kebersamaan Simons dengan Barcelona yang sudah berjalan sembilan musim. Dia masuk La Masia pada kategori di bawah 8 tahun.
"Itu tidak mudah, karena mengucap selamat tinggal adalah hal yang paling sulit dilakukan dan hari ini adalah saatnya buat saya mengucap selamat tinggal untuk tempat yang sudah menjadi rumah saya sendiri, keluarga saya sendiri, menjadi bagian kehidupan saya sejauh yang saya ingat," tulis Simons.
Kehilangan Simons dianggap menjadi kerugian besar buat Barcelona, sebagaimana mereka harus melepas Takefusa Kubo pada 2015 lalu. Kubo, yang dijuluki Lionel Messi dari Jepang, harus direlakan pergi oleh Barcelona setelah mereka dianggap bersalah melakukan transfer ilegal terhadap pemain U18 tahun oleh FIFA.
(din/nds)