Getafe Buktikan Penguasaan Bola Bukan Segalanya di Sepakbola

Getafe Buktikan Penguasaan Bola Bukan Segalanya di Sepakbola

Putra Rusdi K - Sepakbola
Sabtu, 07 Mar 2020 07:15 WIB
Getafes Spanish forward Jaime Mata (2nd-R) celebrates with teammates after scoring a goal during the UEFA Europa League round of 32 second leg football match between Ajax Amsterdam and Getafe FC at the Johan Cruijff Arena stadium in Amsterdam on February 27, 2020. (Photo by JOHN THYS / AFP)
Getafe mampu tampil mengejutkan musim ini dengan taktik pragmatis Jose Bordalas (Foto: AFP/JOHN THYS)
Madrid -

Jose Bordalas mengantarkan Getafe tampil apik musim ini dengan taktik yang pragmatis. Hal ini membuat mereka dikecam karena dianggap tak tampil menghibur.

Bordalas membawa Los Azulones tampil mengejutkan di dua musim terakhir. Setelah musim lalu finis di posisi kelima, Getafe kini bertengger di peringkat keempat La Liga.

Mereka juga mampu menembus babak 16 besar Liga Europa usai di luar dugaan berhasil menyingkirkan Ajax Amsterdam di 32 besar. Tim asal Madrid ini berhasil unggul agregat 3-2 dari De Godenzonen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Opta]

Meski begitu, keberhasilan Getafe ini justru banyak dipandang sebelah mata karena mereka dianggap memainkan sepakbola negatif. Frenkie De Jong yang tak senang mantan timnya disingkirkan Getafe bahkan secara terbuka mengkritik taktik yang diterapkan oleh Bordalas.

ADVERTISEMENT

"Getafe tidak bermain sepakbola untuk menghibur para fan. Aku merasa kesal menonton pertandingan mereka," tutur De Jong dikutip dari Marca.

Kekesalan De Jong ini cukup wajar, mengingat ia tumbuh di Ajax yang lekat dengan total football dan kini bermain untuk Barcelona yang identik dengan tiki-taka. Para pemuja sepakbola indah kemungkinan juga akan bersikap sama dengan De Jong jika melihat Getafe bermain.

Bagaimana tidak, Getafe berhasil menyodok ke papan atas La Liga meski jarang sekali memegang kendali pertandingan. Dikutip dari WhoScored, persentase rataan penguasaan bola Getafe di La Liga musim ini adalah 44,7 persen per laga. Mereka menjadi tim terburuk kedua dalam hal penguasaan bola setelah Deportivo Alaves (44,4 persen).

Selain itu, Getafe rata-rata hanya melakukan 216 umpan pendek per laga. Paling rendah di La Liga musim ini.

Sama sekali tak mengandalkan penguasaan bola, Getafe sangat bertumpu dengan umpan panjang dan bola mati dalam melancarkan serangan. Jaime Mata dkk menjadi tim dengan rata-rata umpan panjang terbanyak per laga bersama Eibar dengan 81 umpan panjang.

Getafe juga telah membuat 13 gol dari bola mati di musim ini. Catatan tersebut membuat mereka menjadi tim dengan konversi gol terbaik dari bola mati bersama dengan Barcelona dan Sevilla.

Tim yang bermarkas di Coliseum Alfonso Perez ini semakin disorot karena tak segan tampil 'kotor' demi meraih kemenangan. Getafe menjadi tim yang paling sering membuat pelanggaran dan menerima kartu di Liga Spanyol musim ini. Mereka melakukan 496 pelanggaran dengan 89 berbuah kartu kuning dan dua kali lainnya diganjar kartu merah

Meski kecaman dialamatkan kepadanya, Bordalas tampaknya tak berminat mengganti pendekatan taktiknya. Ia bahkan membalas kritikan De Jong dengan mengatakan tak ingin melihat timnya bermain seperti Barcelona.

Ia menyinggung statistik Marc-Andre ter Stegen saat Getafe vs Barcelona yang menjadi pemain Blaugrana dengan jumlah umpan terbanyak keempat pada laga tersebut. Hal itu menjadi sindiran bahwa penguasaan bola Barcelona tak menciptakan banyak ancaman bagi gawang lawan.

"Ketika kami bermain melawan Barca, kipernya membuat 69 umpan. Saya tidak ingin kiper saya membuat 69 umpan. Hal yang tidak akan bisa kami lakukan dengan baik karena saya ingin menciptakan peluang untuk mencetak gol.," ujar Bordalas dikutip dari AS.


Hide Ads