Bikin Terharu! Lorenzo Sanz dalam Kenangan Michel Salgado

Bikin Terharu! Lorenzo Sanz dalam Kenangan Michel Salgado

Kris Fathoni W - Sepakbola
Senin, 23 Mar 2020 14:11 WIB
Former Real Madrid FC President Lorenzo Sanz, one of five candidates for the clubs presidency, appears in Madrid 15 June 2006. Five candidates put their names forward for the July 2 election with fans tempted by promises of fresh blood, concert tickets and free entry to top nightclubs. Sanz launched his comeback bid under the slogan,
Bikin Terharu! Lorenzo Sanz dalam Kenangan Michel Salgado. (Foto: AFP/STR)
Jakarta -

Michel Salgado menuliskan pesan perpisahan untuk mengenang sang ayah mertua, Lorenzo Sanz, yang juga mantan presiden Real Madrid.

Sanz, presiden El Real periode November 1995-Juli 2000, tutup usia pada hari Sabtu (21/3/2020) waktu setempat. Sebelumnya, ia sempat masuk ICU akibat positif COVID-19.

Kepergian Sanz di usia 76 tahun sangat bikin Salgado berduka. Apalagi mendiang pula yang dulu telah merekrut Salgado dari Celta Vigo ke Real Madrid pada tahun 1999.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada prosesnya, Salgado bahkan jadi menantu Sanz usai menikahi putrinya, Malula. Di Instagram, Salgado pun menuliskan salam perpisahan buat sang ayah mertua.

"Aku tak tahu harus mulai dari mana karena ini sangatlah sulit, tapi foto pertama adalah hari saat kita berjumpa pertama kalinya, pada presentasiku di Real Madrid," kata Salgado seperti dikutip Marca.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]

"Waktu berlalu, aku bertahan di Real Madrid untuk waktu yang lama, tapi aku akan senantiasa jadi bagian dari keluargamu. Sejak orang tuaku wafat, dirimu dan Maria Luz sudah seperti orang tua kedua buat diriku dan aku akan senantiasa bersyukur. Mungkin kita selalu akur karena punya kisah serupa. (Dari) keluarga sederhana, harus membantu keluarga agar bisa terus maju, dan mewujudkan impian lewat kerja keras."

"Dirimu juga tipikal klasik, jenis orang yang akan langsung memberi apa yang Anda minta tanpa bertanya panjang lebar, jenis orang yang rela melindungi sesama dengan semangat rela berkorban tanpa mencai alasan. Dirimu meninggalkan istri yang mengagumkan, lima anak menakjubkan, dan 17 cucu yang amat menyayangi dirimu," ucapnya.

Salgado juga yakin kenangan mengenai Sanz bakal hidup abadi dalam benak banyak orang, termasuk Real Madrid dan segenap pendukungnya. Bukan apa-apa, di periode kepemimpinan Sanz-lah El Real kembali bisa menjuarai kompetisi teratas antarklub Eropa, dengan menyabet trofi Liga Champions (1997/98 dan 1999/2000). Sejak format Liga Champions, baru kali itu Madrid jadi kampiun mengingat kali terakhir menjuarainya adalah pada musim 1965/1966 ketika masih dalam era Piala Champions.

"Tak ada Madridista yang akan melupakanmu. Aku bilang begitu karena tahu persis makna Real Madrid buatmu, mulai dari saat dirimu masih bocah 7 tahun yang menjajakan air dengan nenekmu di (Santiago) Bernabeu dan sampai ketika dirimu menjadi presiden yang mempersembahkan dua titel pertama Liga Champions dalam sejarah klub," katanya.

"Lorenzo, aku sangat bangga menjadi putra menantu pertamamu dan kemudian juga salah satu pemainmu, walaupun urutannya secara kronologis adalah kebalikannya. Rest in peace. Keluarga Salgado-Sanz lewat putrimu, Malula, juga cucu-cucumu, Malu, Miguel, dan Alan, dan diriku takkan pernah melupakanmu. Dirimu akan senantiasa hadir di rumah ini."

"RIP Don Lorenzo Sanz," tuturnya.




(krs/aff)

Hide Ads