Barcelona sempat dirundung skandal Barcagate, yakni dugaan manipulasi keuangan dan menggunakan buzzer. Setelah diinvestigasi, tuduhan itu tak terbukti.
Pada Februari, terungkap laporan Barcelona menggandeng konsultan media, i3 Ventures. Kabarnya, Blaugrana menggunakan jasa konsultan media itu untuk menyerang pihak-pihak yang tak sejalan dengan Presiden Josep Maria Bartomeu.
Audit dan investigasi pun dilakukan untuk mengusut Barcagate, sebab ada dugaan terjadi manipulasi keuangan Barcelona juga. Setelah berbagai temuan, Marca melansir tuduhannya tak terbukti.
Pada Senin (6/7/2020) waktu setempat, Barcelona merilis laporan audit yang dilakukan PrincewaterhouseCoopers. Hasilnya, klaim bahwa raksasa Liga Spanyol itu menyerang akun-akun media sosial yang tak sejalan dengan Bartomeu tak terbukti.
Selain tak terbukti menggunakan buzzer, tudingan korupsi juga tak terbukti. Hal ini membuat Barcelona siap balik menuntut pihak-pihak mencemarkan nama baik klub.
"Klub membantah tuduhan ini, dan akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang meragukan kejujuran kami," kata juru bicara klub, Josep Vives.
"Dewan juga meminta agar petisi diteruskan kepada para penuntut, untuk menyelidiki tanggung jawab mereka yang menulis tweet terhadap klub, pemain, dan staf," jelasnya.
Skandal Barcagate menjadi satu dari sekian konflik internal yang mencuat dari dalam klub Barcelona. Sebelumnya ada ribut-ribut Lionel Messi dengan direktur olahraga Eric Abidal, pemain vs pemain, protes pemain terkait pemotongan gaji, konflik pemain vs staf pelatih yang dipimpin Quique Setien, hingga kabar Messi akan meninggalkan Barcelona.
(yna/cas)