Mantan Presiden Barcelona Joan Laporta marah karena kekacauan di klub. Laporta mengecam manajemen klub terkait situasi Lionel Messi dan Luis Suarez.
Situasi Barcelona sedang kacau balau. Setelah menyudahi 2019/20 tanpa gelar juara, Barca melakukan perombakan besar-besaran dengan memberhentikan Quique Setien yang digantikan Ronald Koeman. Kemudian mendepak sejumlah pemain senior.
Salah satunya adalah Luis Suarez. Bomber Uruguay tersebut sudah dihubungi Koeman dan dipastikan tidak ada dalam rencananya untuk musim depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabarnya hal ini memicu ikut memicu kemarahan Lionel Messi. Pada prosesnya, Messi mengirim faksimili kepada Barcelona untuk meminta agar kontraknya diputus saja, setahun lebih awal dari yang seharusnya akan habis pada musim panas 2021.
Keputusan Messi sontak menggegerkan, apalagi si pemain berulang kali sempat mengatakan ingin bertahan di Barcelona sampai pensiun. Sementara itu Barca kekeh bahwa Messi hanya akan dilepas apabila ada klub yang bisa memenuhi klausul rilisnya sebesar EUR 700 juta (Rp 12 triliun).
Saat ini beberapa klub dikaitkan untuk memboyong penyerang berusia 33 tahun itu. Di antaranya Inter Milan, Manchester City, dan Paris St. Germain. Menurut Laporta, menjual Messi akan menjadi kesalahan terbesar Barcelona dan menyebut manajemen klub "tidak kompeten".
"Gambaran dari bagaimana klub bertindak buruk dan membahayakannya," tulis dia di akun Twitter-nya JoanLaportaFCB, sebagaimana dikutip Sport. "Itu membuat saya curiga kalau mereka ingin menjual Messi, yang akan menjadi kesalahan bersejarah."
"Mereka bilang kepada Suarez kalau mereka tidak lagi mengandalkan dia lewat telepon? Itu tindakan pengecut dari presiden dan sama saja kurang menghormati si pemain," sembur Joan Laporta.
(rin/krs)