Barcelona Utang Rp 13,8 T untuk Bayar Gaji Pemain?

Barcelona Utang Rp 13,8 T untuk Bayar Gaji Pemain?

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Rabu, 14 Okt 2020 17:45 WIB
BARCELONA, SPAIN - FEBRUARY 02: General view of the stadium at sunset prior to the Liga match between FC Barcelona and Levante UD at Camp Nou on February 02, 2020 in Barcelona, Spain. (Photo by David Ramos/Getty Images)
Barcelona berutang 800 juta euro untuk membangun komplek stadion dan membayar gaji pemain. (Foto: Getty Images/David Ramos)
Jakarta -

Barcelona disebut meminjam uang sebesar 800 juta euro, yang ternyata sebagian dipakai untuk menggaji pemain. Utang itu dikhawatirkan akan mengancam klub.

Hal tersebut diungkapkan Marc Ciria, CEO Diagonal Investments, yang pada 2015 menjabat sebagai manajer keuangan Joan Laporta saat mencalonkan diri sebagai presiden Barcelona. Ia menyebut proyek pembangunan Espai Barca (proyek renovasi Camp Nou menjadi komplek olahraga yang lebih modern) mengancam posisi klub.

Ciria mengungkapkan kalau Barcelona akan membiayai proyek tersebut dengan utang lebih dari 800 juta euro, atau sekitar Rp 13,8 triliun, dari firma Goldman Sachs. Utang itu punya jangka waktu 30 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah porsi dari utang itu disebut Ciria digunakan untuk membayar gaji. Pandemi virus Corona seperti diketahui membuat Barcelona turut dihantam krisis keuangan.

Kekhawatiran lainnya adalah jaminan yang dipakai klub untuk mendapatkan pembiayaan tersebut. Ciria meyakini utang itu akan bikin dewan direksi Barcelona yang selanjutnya menanggung beban sangat berat.

ADVERTISEMENT

Bahkan anggota klub bisa kehilangan kontrol jika nantinya utang gagal dibayar.

"Klub memakai utang berjangka 30 tahun untuk Espai Barca, yang mana biaya akhir proyeknya jelas digelembungkan, untuk membayar gaji tahun ini," ungkap Ciria kepada EFE dikutip AS.

"Dan Goldman Sachs baik-baik saja dengan itu karena mereka menerapkan bunga antara 3-4%. Dan kalau Barcelona tidak membayarnya, Goldman akan datang."

"Pertanyaannya adalah bagaimana eksekusi terhadap utang tak terbayarnya? Dengan aset klub? Dengan stadion? Karena ketika ada pinjaman dari sebuah bank investasi, klausul-klausulnya lebih ketat dari bank-bank tradisional."

"Direksi perlu melakukan apa yang perlu dilakukan untuk membenahi angka-angkanya sebelum pergi dan mereka tak peduli soal Espai Barca karena bukan mereka yang akan menggarapnya," imbuhnya.




(raw/mrp)

Hide Ads