Barcelona sulit bikin gol di Liga Spanyol belakangan ini. Statistik di laga terakhir menunjukkan betapa buruknya penyelesaian akhir barisan depan Blaugrana.
Usai meraih kemenangan di dua pekan perdana LaLiga, Barcelona justru mendapat dua hasil imbang dan menelan dua kekalahan di empat laga berikutnya. Tak cuma itu, mereka pun cuma mencetak tiga gol.
Lini serang skuad asuhan Ronald Koeman, khususnya Lionel Messi, Antoine Griezmann, dan Ousmane Dembele pun menjadi sorotan. Dua kemenangan di Liga Champions sejauh ini tampak kontras dengan posisi mereka di Liga Spanyol, yang kini berada di urutan 12 dengan 8 poin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab buntunya Barcelona di depan gawang lawan pun dianalisis. Seperti laga terakhir di LaLiga melawan Alaves akhir pekan lalu yang berakhir imbang 1-1, di mana Barcelona hanya mampu mencetak sebiji gol.
Padahal, Opta mencatat ada 25 tembakan, 9 di antaranya mengarah ke gawang, yang dilepaskan Barcelona ke gawang Alaves. Mereka juga menguasai bola hingga 80 persen. Namun mengapa mencetak gol kedua saja mereka tak bisa?
Lewat Understat, harian Marca menjelaskan sulitnya Barcelona mencetak gol salah satunya disebabkan angka harapan gol (xG) mereka yang biasa-biasa saja. Nilai persentase xG dihitung dari banyak hal, mulai dari jenis tembakan, jarak dari gawang, seberapa bagus umpan yang diterima, anggota tubuh yang dipakai mengeksekusi bola, dll.
![]() |
Dari situ, xG akan diberi nilai 0 sampai 1. Jika semakin mendekati 1, maka peluang gol akan semakin besar. Nah, dari total 25 tembakan, jika dijumlahkan, maka angka xG Barcelona cuma sebesar 2,08. Artinya, dalam laga itu Barca harusnya mencetak dua gol, meski nyatanya hanya sebiji yang bisa disarangkan.
Gol Griezmann di menit ke-63 memiliki angka xG sebesar 0,36, tertinggi di antara peluang lainnya. Yang memilik xG terdekat adalah tembakan Ansu Fati di menit ke-12, yang bernilai 0,32. Jadi bisa dihitung, sisa xG sebesar 1,4 didapat dari 23 tembakan, dengan rata-rata xG sekitar 0,06 per tembakan.
Angka xG yang kecil itu bisa menggambarkan bahwa serangan-serangan Barcelona ke gawang Alaves tak begitu berbahaya. Mengapa hal itu terjadi, faktornya beragam, seperti rapatnya pertahanan Alaves hingga buruknya akurasi tembakan Lionel Messi dkk.
Baca juga: Setien: Messi Sulit Sekali Ditangani |
Selain xG, tentu masih banyak variabel yang bisa digunakan untuk menjelaskan mejannya lini depan Barca belakangan ini. Namun yang jelas, Koeman harus segera mencari solusi. Kalo tidak, mereka bisa semakin jauh tertinggal dari persaingan papan atas Liga Spanyol.
Selanjutnya, Barcelona akan berjumpa Dynamo Kiev (5/11) di Liga Champions dan Real Betis (7/11) di Liga Spanyol.
(adp/adp)