Tim Ini Ngamuk Usai Dibantai Real Madrid 31-0, Zidane Angkat Suara

Tim Ini Ngamuk Usai Dibantai Real Madrid 31-0, Zidane Angkat Suara

Yanu Arifin - Sepakbola
Selasa, 15 Des 2020 09:20 WIB
Real Madrids head coach Zinedine Zidane gives an interview after the Champions League group B soccer match between Borussia Moenchengladbach and Real Madrid at the Borussia Park in Moenchengladbach, Germany, Tuesday, Oct. 27, 2020. (AP Photo/Martin Meissner)
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane. (Foto: Martin Meissner/AP)
Madrid -

SAD Villaverde marah-marah usai dibantai Real Madrid U-9 dengan skor 31-0. Hasil itu membuat pelatih tim utama Zinedine Zidane, sampai angkat suara.

Tim belia Madrid menang dengan skor mengerikan atas Villaverde di Stadion Boetticher, Madrid, Sabtu (12/12) lalu. Tak tanggung-tanggung, tim besutan Ruben Barrios Garrido menang 31 gol tanpa balas, dalam pertandingan Grup 7 Preferente.

Ruben Pulino Jimeno membuat 12 gol di laga itu, disusul Nicolas Trigo Barrios (10), Pablo Asencio Ariza (2), Ruben Lebrero Perez (2), Alvaro Montoro Briones (2), Hugo Fernandez Martin (2), dan Jorge Pinos Lopez satu gol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekalahan itu membuat Villaverde mencak-mencak di media sosial. Menurut mereka, tim Madrid U-9 tidak mengenal rasa hormat pada lawannya.

"Kami menunjukkan kemarahan kami pada situasi seperti ini di Formative Football. Di satu sisi, klub-klub besar harus menggunakan strategi olahraga untuk menghindari gol-gol itu. Di sisi lain, dari Federasi diperlukan restrukturisasi kategori-kategori ini," cuit Villaverde di Twitter.

ADVERTISEMENT

Kemarahan Villaverde ditanggapi Zinedine Zidane. Pelatih tim utama Real Madrid itu menilai tidak ada aturan melarang tim menang besar seperti itu di sepakbola, meski berharap ada solusi untuk hal-hal semacam ini.

"Para pemain ada di sana dan bisa bermain, tapi sayangnya ini bisa terjadi di lapangan. Agak jelek memang untuk kebobolan 31 gol, tapi ini bukan kompetisi di mana pelatih bisa mengatakan untuk tidak menyerang," kata Zidane, seperti dilansir Marca.

"In merupakan masalah federasi. Dalam bola basket, pertandingan dihentikan setelah Anda memimpin 50 poin. Anda harus mencari solusi," katanya.

(yna/raw)

Hide Ads