Ada statistik buruk dari Barcelona jelang pergantian tahun. Pencapaian Barca di bawah arahan Ronald Koeman saat ini adalah yang terburuk dalam 17 tahun.
Barcelona kembali meraih hasil tidak memuaskan di LaLiga musim ini setelah hanya bisa berbagi skor 1-1 ketika menjamu Eibar di Camp Nou, Rabu (30/12/2020) dini hari WIB.
Di laga itu Los Cules harus ketinggalan duluan lewat gol Kike di menit ke-57. Barulah 10 menit berselang ada Ousmane Dembele yang bisa menggetarkan gawang Eibar untuk mencatatkan nama di papan skor. Tak ada gol tambahan, Barca harus puas dengan 1 poin.
Hasil itu membuat Barcelona baru bisa mengoleksi 25 poin dari 15 laga. Rinciannya adalah tujuh kemenangan, empat kali seri, dan empat kali kalah.
Poin-poin terbuang turut membuat skuad Ronald Koeman saat ini masih terpaku di peringkat keenam klasemen Liga Spanyol, ketinggalan tujuh poin dari Atletico Madrid di posisi pertama. Atletico baru memainkan 13 laga.
"Itu adalah raihan poin terendah buat klub raksasa Catalan tersebut di LaLiga semenjak musim 2003/2004 di bawah arahan Frank Rijkaard, ketika mereka cuma meraih 20 poin pada fase ini di kompetisi," sebut Football Espana.
Situasi saat ini memang buruk, tapi Barca tentu saja masih bisa bangkit seperti 17 tahun lalu. Saat itu El Barca tancap gas di paruh kedua musim sampai akhirnya finis kedua di LaLiga dengan raihan 72 poin dari 38 laga. Terpaut lima poin dari juara Valencia.
Kebangkitan Barca pada musim itu turut menghadirkan rekor, dengan raihan 52 poin dari 23 laga sisanya di Liga Spanyol -- sebuah rata-rata 2,2 poin per laga. Kontras dengan rata-rata 1,33 poin per pertandingan dari 15 laga sebelumnya.
Kita tunggu saja apakah Ronald Koeman mampu, atau masih diberikan kesempatan, membawa Barcelona bangkit di 23 laga berikutnya seperti yang dilakukan Frank Rijkaard -- yang juga mantan rekan setimnya di Ajax dan timnas Belanda.
(krs/pur)