.webp)
Barcelona menjadi salah satu pendiri European Super League. Hal itu bisa membuat nasib Lionel Messi di Camp Nou makin makin mengambang.
Barcelona masuk sebagai pendiri European Super League bersama Real Madrid, Atletico Madrid, Manchester United, Liverpool, Chelsea, Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur, Juventus, Inter Milan, dan AC Milan.
FIFA dan UEFA sudah menentang adanya European Super League, yang tujuannya jelas membuat klub-klub tersebut tak lagi ambil bagian di Liga Champions. Klub dan pemain yang ambil bagian di European Super League juga sudah diancam didepak dari sepakbola profesional di bawah payung FIFA dan UEFA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancaman itu diyakini bakal mempengaruhi masa depan Messi di Barcelona mengingat kontraknya pada akhir musim ini habis. Jika terus bersama Blaugrana dan hukuman itu benar diberlakukan, Messi mungkin juga bisa kehilangan kesempatan membela tim nasional Argentina.
Artinya, La Pulga tak bisa ikut ke Piala Dunia 2022 di Qatar andai Argentina bisa mendapatkan tiket dari zona CONMEBOL. Piala Dunia adalah trofi yang sudah sangat didambakan Messi sejak lama.
Ada pula ajang Copa America 2021 yang bisa dilewatkan Messi. Argentina belum pernah menjadi juara semenjak diperkuat Messi.
Dikutip dari Marca, Messi dalam waktu dekat bertemu dengan pihak Barcelona bersama ayah dan sekaligus agen, Jorge, untuk membahas pilihannya sekarang terkait klub bergabung ke European Super League.
Menjadi bagian dari European Super League sangat menguntungkan bagi Barcelona. Hanya dengan berpartisipasi saja Barca bisa mendapatkan 300 juta euro. Nominal tersebut bisa menutupi masalah finansial Barca dan membangun proyek baru untuk mempertahankan Messi.
Kini, semua tergantung Messi terkait ambisinya ada di mana. Andai tak mau kehilangan kesempatan mentas di ajang internasional, dia harus angkat kaki dan klub yang memungkinkan untuk menggajinya adalah Paris Saint-Germain -- yang menolak kesempatan ikut European Super League.
