Tidak bisa dipungkiri, level Barcelona telah menurun sejak beberapa musim lalu. Namun, kondisi Barca sekarang membuat Luis Suarez ikut merasa terluka.
Bomber top Uruguay itu menghabiskan enam musim yang sukses bersama Barcelona sebelum hengkang ke Atletico Madrid pada tahun lalu. Suarez mencetak 198 gol dan memenangi total 13 gelar juara dan menjadi bagian skuad Barca yang memenangi treble di 2015.
Akan tetapi, musim terakhir Suarez di Camp Nou tidak berjalan mulus. Pada 2019/2020, El Pistolero dihantam cedera panjang dan Barcelona menderita kekalahan menyesakkan di tangan Bayern Munich 2-8 di delapan besar Liga Champions. Pada prosesnya Barcelona lantas menyudahi musim tanpa gelar juara, hasil terburuk klub sejak 2008.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di musim setelahnya, Barcelona tanpa Suarez cuma finis ketiga di LaLiga dan tersingkir di babak pertama fase knockout Liga Champions. Sekalipun merebut gelar Copa del Rey, hasil Barca tetap dianggap gagal memenuhi ekspektasi.
Krisis Barcelona semakin dalam setelah terlilit masalah finansial sehingga harus melepas Lionel Messi dan Antoine Griezmann. Dengan skuadnya yang sekarang, Barca kesulitan di kompetisi Eropa dan tampil angin-anginan di liga. Situasi tersebut semakin diperburuk dengan hubungan kurang harmonis antara Koeman dengan presiden klub Joan Laporta.
"Saat itu kami memang tidak menunjukkan level kami ketika kalah dari Bayern - memang benar, kami sadar dan sebagai pemain kami sangat mengkritik diri sendiri," ucap Suarez dikutip the Sun. "Kami adalah pihak yang bertanggung jawab. Kekalahan itu satu hal, bagaimana Anda kalah itu hal yang lain."
"Ya, Anda memang harus mengkritik diri sendiri. Tapi kemudian Anda harus menilainya. Memang tidak mudah bergabung Barcelona dan mempertahankan level seperti yang kulakukan, sebagai contohnya. Siapapun bisa bergabung Barcelona, tapi yang utama adalah menjaga level Anda dengan berbagai tuntutan di klub itu. Aku sih bangga dengan apa yang sudah kulakukan."
"Melihat apa yang sedang terjadi di klub itu menyakitkan. Menyakitkan bagiku sebagai seorang penggemar karena aku punya kasih sayang yang besar untuk klub. Hal itu menyakitkan bagi teman-temanku di sana, persahabatannya, orang-orang yang bekerja di dalam klub setiap harinya. Itu menyakitkan, ya memang seperti itu," kata Luis Suarez.
(rin/aff)