Barcelona dalam kondisi sekarat akibat kondisi finansial yang berantakan. Los Cules menyiapkan dua solusi mengatasi masalah tersebut. Apa saja?
Presiden Barcelona, Joan Laporta, menyebut klubnya hampir mati. Hal ini diakibatkan masalah keuangan yang dialami Blaugrana dalam beberapa tahun terakhir.
Barcelona dijerat utang mencapai 1,45 miliar euro (Rp 21,8 triliun). Pemasukan klub asal Catalunya itu juga tersendat akibat pandemi COVID-19 sejak awal 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Joan Laporta: Barcelona Sekarat! |
Krisis finansial memaksa Barcelona mengambil sejumlah tindakan. Mulai dari pemotongan gaji pemain, pembatasan pengeluaran, hingga merestrukturisasi utang.
Usaha-usaha tersebut rupanya belum mampu menyelamatkan Barcelona dari krisis. Los Cules masih dikejar kredit ratusan juta euro, hingga tak mampu membayar gaji pemain.
Di tengah situasi sulit tersebut, Barcelona menyiapkan solusi alternatif. Ada dua 'tuas' keuangan yang rencananya digeber Barcelona.
Dua solusi itu antara lain penjualan lisensi dan merchandise Barcelona (BLM), serta penyerahan hak siar televisi kepada investor hingga 25 persen. Dua 'tuas' keuangan tersebut diproyeksikan membawa keuntungan mencapai 740 juta euro (Rp 11,5 triliun).
![]() |
Joan Laporta akan memaparkan solusi ini dalam Majelis Umum pada 16 Juni mendatang. Dia berharap para Dewan Anggota (socios) menyetujui usulan yang dibawakan.
"Ini adalah solusi yang kami miliki untuk menghidupkan kembali situasi klub. Kamis depan kami akan meminta mereka untuk mengizinkan kami mengaktifkan serangkaian mekanisme untuk meluruskan situasi ekonomi lebih awal dari yang diharapkan," kata Laporta dalam rapat dengan Senat Barcelona, dilansir dari Marca.
"Kami akan dapat melakukan investasi yang diperlukan dalam tim kami untuk membuat mereka lebih kompetitif. Apabila mereka menyetujuinya, kami seperti pasien yang pindah dari ICU ke ruang perawatan. Penyembuhan berikutnya akan dilakukan dan kami bisa meninggalkan rumah sakit," ujarnya.