Barcelona memberi dua pilihan ke Frenkie de Jong, yakni dijual atau bertahan dengan pemotongan gaji. Sang gelandang tidak mau memilih keduanya.
De Jong, yang direkrut dari Ajax Amsterdam pada 2019, masuk daftar jual Barcelona musim panas ini. Blaugrana terpaksa berniat melepasnya, karena krisis keuangan.
Gayung bersambut, setelah Manchester United tertarik menampungnya. Kebetulan, Setan Merah kini dilatih Erik ten Hag, mantan pelatih De Jong di Ajax.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kubu MU kemudian bergegas mengajukan penawaran. Sampai akhirnya pada Kamis (14/7/2022), Barcelona dan raksasa Liga Inggris itu sepakat soal harga, yakni di angka 75 juta euro, atau sekitar Rp 1,1 triliun, plus bonus tambahan, demikian seperti dilaporkan jurnalis Italia spesialis bursa transfer, Fabrizio Romano.
Meski begitu, transfer belum bisa dikatakan seratus persen terjadi. Sebab, De Jong, yang sudah mempersembahkan gelar Copa del Rey, sendiri segan untuk pindah dari Barcelona.
Pemain berusia 25 tahun itu memang tak tertarik meninggalkan Camp Nou. De Jong masih ingin bertahan, terlebih kontraknya memang masih sampai 2026.
Namun, Barcelona sendiri kesulitan jika mempertahankan Frenkie de Jong. Masalah gaji menjadi penyebabnya, di mana pemain yang sudah punya 138 penampilan itu dibayar mahal.
Menurut laporan Marca, Frenkie de Jong bakal dibayar 18 juta Euro musim depan, belum termasuk bonus. Barcelona sendiri masih berutang sekitar 17 juta Euro kepadanya, yakni gajinya yang ditangguhkan selama pandemi COVID-19.
Barcelona kabarnya meminta De Jong agar mau dipotong gaji. Namun, lagi-lagi, sang pemain menolaknya. De Jong tak mau dipotong gajinya.
Situasi itu membuat pelik transfernya. Meski Barcelona dan MU sudah sepakat, De Jong tak mau dijual. Bertahan pun, sang pemain memberatkan klub karena tak mau dipotong gajinya.
Sejauh ini, masa depan Frenkie de Jong artinya masih abu-abu. Bertahan di Barcelona atau pindah klub ke Manchester United, semua tergantung keputusannya.
(yna/mrp)